kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Pemerintah didesak tetapkan kebijakan komprehensif untuk stabilkan harga unggas


Selasa, 28 Juli 2020 / 19:40 WIB
Pemerintah didesak tetapkan kebijakan komprehensif untuk stabilkan harga unggas
ILUSTRASI. Distribusi DOC: Peternak memberi makan Day Old Chick (DOC) di kandangnya di kawasan Bogor, Jawa Barat, Senin (14/10). Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) meminta Pemerintah tegas mengatur distribusi DOC, 50% untuk perusahaan integrasi dan afilia


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

Meski begitu, Anton juga mengingatkan, sebagai komoditas, produksi ayam tidak boleh dipasok secara terbatas. Bila produksi terbatas, maka bisa jadi ketika permintaan meningkat harga kembali mengalami peningkatan.

Lebih lanjut, Anton juga berharap pemerintah tidak hanya membuat kebijakan hanya karena desakan pihak-pihak tertentu, sehingga kebijakan yang dihasilkan tidak sehat bagi perekonomian.

Baca Juga: Ternaknesia catat kenaikan permintaan hewan qurban hampir dua kali lipat

Adapun, salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian untuk menstabilkan perunggasan adalah menghimbau perusahaan perunggasan untuk menyerap livebird di tingkat peternak UMKM.

Saat ini ada sebanyak 22 perusahaan perunggasan telah berkomitmen melakukan penyerapan livebird dari peternak UMKM dengan target sebanyak 4.11 juta ekor.

Anton pun mempertanyakan kebijakan seperti ini, menurutnya kebijakan ini perlu dilihat apakah bisa diterapkan terus-menerus dan bisa menyelesaikan masalah yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×