kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.475   12,00   0,07%
  • IDX 8.030   4,78   0,06%
  • KOMPAS100 1.121   -2,16   -0,19%
  • LQ45 811   -4,09   -0,50%
  • ISSI 277   0,90   0,33%
  • IDX30 422   -2,26   -0,53%
  • IDXHIDIV20 485   -4,26   -0,87%
  • IDX80 123   -0,34   -0,28%
  • IDXV30 133   -0,62   -0,47%
  • IDXQ30 135   -1,20   -0,88%

Pemerintah diharapkan punya stok beras 1 juta ton


Senin, 15 Desember 2014 / 18:46 WIB
Pemerintah diharapkan punya stok beras 1 juta ton
ILUSTRASI. Ini 3 Cara Mengetahui Kontak yang Sering Dihubungi di WhatsApp. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Dengan kenaikan permintaan beras, pemerintah diharapkan mampu mengamankan stok atau cadangan beras hingga 1 juta ton dalam waktu 5 sampai 10 tahun mendatang. 

Hitungan ini berkaca pada kondisi 10 tahun terakhir yang menunjukkan tidak ada goncangan besar terhadap produksi padi, termasuk risiko cuaca, iklim, dan perdagangan internasional.

Bayu Krisnamurthi, Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) menghitung, pemerintah harus menjamin stok beras sekitar 600.000 ton sampai 1 juta ton. Asumsinya, kenaikan konsumsi setiap tahun sekitar 1,5% sampai 2% dari total konsumsi sekitar 30 juta ton.   

Cara untuk menjamin adanya stok selain dengan mengenjot produksi dalam negeri. Cara lain adalah dengan membeli beras dari negara lain tapi tidak perlu dibawa masuk ke Indonesia.

"Kalau tidak dibutuhkan tidak usah kirim ke Indonesia. Perdagangkan saja di pasar dunia. Jika butuh tinggal minta kirim," kata Bayu pada Senin (15/12). 

Bayu mengatakan, stok pangan harus dapat dijamin pemerintah sebab negara-negara di dunia berlomba mengamankan stok pangan. Yang terbaru misalnya, India dan Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk kontrak cadangan pangan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×