Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dengan kenaikan permintaan beras, pemerintah diharapkan mampu mengamankan stok atau cadangan beras hingga 1 juta ton dalam waktu 5 sampai 10 tahun mendatang.
Hitungan ini berkaca pada kondisi 10 tahun terakhir yang menunjukkan tidak ada goncangan besar terhadap produksi padi, termasuk risiko cuaca, iklim, dan perdagangan internasional.
Bayu Krisnamurthi, Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) menghitung, pemerintah harus menjamin stok beras sekitar 600.000 ton sampai 1 juta ton. Asumsinya, kenaikan konsumsi setiap tahun sekitar 1,5% sampai 2% dari total konsumsi sekitar 30 juta ton.
Cara untuk menjamin adanya stok selain dengan mengenjot produksi dalam negeri. Cara lain adalah dengan membeli beras dari negara lain tapi tidak perlu dibawa masuk ke Indonesia.
"Kalau tidak dibutuhkan tidak usah kirim ke Indonesia. Perdagangkan saja di pasar dunia. Jika butuh tinggal minta kirim," kata Bayu pada Senin (15/12).
Bayu mengatakan, stok pangan harus dapat dijamin pemerintah sebab negara-negara di dunia berlomba mengamankan stok pangan. Yang terbaru misalnya, India dan Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk kontrak cadangan pangan AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News