kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah Dorong Pendidikan Vokasi Hasilkan SDM Berdaya Saing


Rabu, 19 Januari 2022 / 16:43 WIB
Pemerintah Dorong Pendidikan Vokasi Hasilkan SDM Berdaya Saing


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dorong Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus upayakan pendidikan vokasi.

Kordinator Kelompok Jabatan Fungsional Mitras DUDI SMK Kemendikbudristek, Saryadi memaparkan bahwa untuk menciptakan generasi yang memiliki produktivitas dan daya saing, maka pendidikan vokasi memiliki posisi penting. Karenanya, tahun ini telah ditetapkan berbagai kebijakan guna memastikan terwujudnya relevansi yang kuat antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dunia industri (DUDI).

Salah satunya melalui SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang mana sebagai upaya untuk membangun SMK dengan kualitas dan kinerja optimal. Hal itu guna menghasilkan lulusan yang dapat terserap dan diapresiasi oleh dunia kerja.

Berbagai aktivitas, intervensi, dukungan akan diberikan pemerintah kepada SMK Mulai dari pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan dunia kerja melalui teaching factory dan lain sebagainya. Adapun tujuan dari SMK PK berpusat pada lima hal.

Pertama, membangun kolaborasi antara SMK dengan dunia kerja. Kedua, memperkuat kompetensi baik dari soft skill maupun hasil, serta memperkuat karakter sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Ketiga menghasilkan lulusan SMK yang terserap dan diapresiasi dengan baik oleh dunia kerja.

Keempat, membangun atau membentuk SDM vokasi yang siap bekerja melanjutkan studi maupun berwirausaha. Kelima, menciptakan SDM unggul agar dapat memberikan dampak positif bagi pemerintah maupun bagi industri.

"Dengan begitu diharapkan adanya keselarasan dengan pemulihan ekonomi nasional, serta menciptakan daya saing," terangnya dalam Webinar Kontribusi Dunia Kerja dalam Pembangunan Pendidikan Vokasi, Kamis (13/1).

Dalam praktiknya, program SMK PK memiliki tiga skema yakni, pemadanan dukungan, produksi, dan corporate social responsibility. Skema pemadanan dukungan, di mana dukungan untuk pengembangan SMK berasal dari pemerintah dan DUDI.

"Pemadanan dukungan ini dalam bentuk talent pool yang berbasis kemitraan untuk menghasilkan talenta-talenta sesuai kebutuhan industri," jelasnya.

Lalu, skema produksi melalui pengembangan program kemitraan berbasis bisnis proses yang ada di industri. SMK sebagai bentuk dari pendirikan vokasi diarahkan menjadi bagian serta pendukung lini produksi sebuah industri.

"Tentunya, konteks teaching factory atau seperti project-based learning akan sangat dominan di dalam proses atau model tema pemadanan lini produksi," paparnya.

Kemudian, skema corporate social responsibility di mana model skema ini adalah pemanfaatan kontribusi serta dedikasi dari sektor industri untuk bisa mendukung pengembangan program, maupun sarana prasarana di SMK. Hal itu guna memastikan terwujudnya relevansi yang kuat dengan perkembangan industri saat ini maupun di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×