Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan pimpinan International Partners Group (IPG) semakin serius membahas aspek teknis dokumen investasi dan kebijakan komprehensif atau comprehensive investment and policy plan (CIPP) dalam skema kerja sama transisi energi yang adil (Just Energy Transition Partnership/JETP).
Sebagai informasi, anggota International Partners Group (IPG) ialah Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Denmark, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Italia, Norwegia, dan Britania Raya. Mereka berjanji untuk memobilisasi dana US$ 20 miliar atau setara Rp 300 triliun dari berbagai sumber yang akan disalurkan pada periode 3 tahun-5 tahun ke depan.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda menyatakan tim sekretariat JETP sudah mengantongi daftar proyek-proyek yang sekiranya akan mendapatkan pendanaan. Tetapi hingga saat ini daftar proyek tersebut masih terus didiskusikan bersama pemerintah.
“Minggu ini di New York sedang berjalan diskusi dengan pemerintah Indonesia bersama dengan IPG,” jelasnya dalam acara Indonesia Energy Transition Dialogue 2023, di Jakarta, Senin (18/9).
Baca Juga: Tagih Dana untuk Pensiun Dini PLTU, Luhut: Sekarang Mana Duitnya?
Yudo optimistis, Indonesia sudah dipercaya mendapatkan pendanaan jumbo tersebut. Untuk memastikan dana US$ 20 miliar mengalir, pemerintah Indonesia terus memperjuangkan hingga benar-benar terwujud.
“Tentu uang yang akan datang nanti harus sejalan dengan kepercayaan si pemilik dana pada program-program yang ada sejalan dengan rencana global ke depan,” terangnya.
Namun sayang, Yudo belum bisa membeberkan perincian pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Economic Conselor US Embassy to Indonesia, Jonathan Habjan menjelaskan tujuan JETP adalah untuk mencari jalan bagaimana pihak internasional bisa membantu mengakselarasi tujuan transisi energi Indonesia.
“Kita saat ini dalam proses diskusi CIPP untuk bagaimana rencana ini bisa dicapai. Sejauh ini CIPP, kami sedang mendiskusikan dengan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan isi dari CIPP akan seperti apa ke depannya,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya, ada banyak pelajaran yang didapatinya dari proses diskusi CIPP JETP hingga saat ini. Tentu pihaknya bersama dengan negara lain yang tergabung dalam IPG, terus melakukan evaluasi dan diskusi mengenai tantangan, masalah, dan isu yang bisa diselesaikan bersama untuk transisi energi Indonesia.
Dia melihat, akan banyak tantangan yang akan dihadapi ke depan oleh kedua belah pihak karena JETP merupakan komitmen transisi multi dekade. Namun jika skema pendanaan JETP ini sukses, Habjan yakin, ini akan menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk mengikuti.
Baca Juga: Luhut Panjaitan Tagih Dana JETP untuk Pensiun Dini PLTU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News