kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Pemerintah Kaji Revisi RUPTL untuk Tarik Investor Garap Pembangkit EBT


Senin, 07 Agustus 2023 / 14:32 WIB
Pemerintah Kaji Revisi RUPTL untuk Tarik Investor Garap Pembangkit EBT
ILUSTRASI. Pemerintah dan PT PLN saat ini tengah mengkaji revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan PT PLN saat ini tengah mengkaji revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Revisi dilakukan menimbang permintaan listrik hijau yang semakin tinggi serta kebutuhan proyek transmisi listrik yang masif ke depannya.

Hingga saat ini, RUPTL 2021-2030 disebut-sebut sebagai yang paling hijau karena porsi penambahan pembangkit enegri baru terbarukan (EBT) mencapai 51,6% atau 20.923 MW dan sisanya dari pembangkit fosil 48,4% atau 19.652 MW.

Selain meningkatkan porsi EBT, diharapkan revisi RUPTL yang lebih hijau menjadikan Indonesia lebih menarik di mata investor energi hijau.

Rachmat Kaimuddin, Deputi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves mengatakan, pihaknya saat ini terus mengajak pihak lain untuk membenamkan investasi rantai pasok pembangkit surya di Indonesia.

“Namun mereka bilang, Eh Pak Rachmat lihat RUPTL di sini (Indonesia) masih relatif kecil. Dan kami katakan, oke tunggu, kami sedang membangun produk (RUPTL) baru ini dan akan ada peningkatan,” ujarnya di Hotel Kempinski Jakarta, Senin (7/8).

Baca Juga: RI Mau Bangun Super Grid untuk Dorong Pengembangan EBT, Berapa investasinya?

Rachmat menyebut, nantinya revisi RUPTL akan memuat tentang penambahan pembangkit hijau lebih tinggi lagi untuk memenuhi  permintaan listrik bersih ke depannya.

“Dengan begini, memungkinkan bagi kami untuk meningkatkan permintaan dan mengundang investor untuk mendukung kami dalam rantai pasok,” ujarnya.

Sebelumnya, Executive Vice President Transisi Energi dan Keberlanjutan PT PLN Kamia Handayani menjelaskan, revisi RUPTL sedang dikaji karena melihat permintaan yang tinggi di industri smelter di luar Jawa seperti di Sulawesi dan Sumatera.

“Perlu kami sampaikan saat ini sedang proses melakukan revisi atas RUPTL 2021-2030 di mana kami memang melihat adanya demand listrik dari industri-industri termasuk nikel di Sulawesi sudah masuk ke dalam perencanaan kami untuk merevisi RUPTL,” jelasnya belum lama ini.

Dia memberikan gambaran, di Sulawesi sendiri PLN telah memetakan adanya potensi energi baru terbarukan (EBT) dari air sebesar 3 GW yang tersebar di sejumlah lokasi. PLN memiliki tugas besar untuk mengkoneksikan berbagai sumber listrik hidro ke industri yang lokasinya cukup jauh.

“Bagaimana kami bangun green energy transmission, mengkoneksikan sumber-sumer EBT, digabungkan dalam satu sistem besar, baru kemudian dievakuasi ke lokasi sumer beban listriknya,” terang Kamia.

Perihal proyek transmisi dalam revisi RUPTL juga disinggung Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu sebelumnya.

Jisman mengatakan, jaringan transmisi listrik yang menyambung Jawa-Bali, dan Sumatera saat ini sudah mendesak. Maka itu pihaknya juga sedang menyiapkan revisi RUPTL dan memasukkan program transmisi antar pulau ini.

“Kita sedang menyiapkan revisi RUPTL yang harus kita listed program-program itu nanti di sana dan ada lagi program transmisi di tempat lain,” ujar Jisman di Hotel Westin Jakarta, Rabu (2/8).

Nantinya setelah proyek transmisi ini sudah masuk dalam RUPTL, Kementerian ESDM tentu akan segera mengumumkan kapan proyek ini bisa segera dieksekusi.

Menurutnya, dengan membangun interkoneksi Jawa-Bali, dan Sumatera ini dilakukan untuk meningkatkan keandalan distribusi listrik lebih tinggi lagi.

Baca Juga: Menko Marves Tarik Investor PLTS Singapura dan China ke Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×