Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Pemerintah akan melakukan pembicaraan bilateral dengan negara di Timur Tengah, khususnya saudi Arabia, mengenai kuota ekspor perikanan dari Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad menyatakan, Indonesia sudah pantas untuk mendapatkan kuota ekspor ikan karena banyak warga negara Indonesia yang bekerja ataupun menjalankan ibadah Haji dan Umrah di Mekkah.
“Kuota ini sedang dibicarakan, dalam waktu dekat saya akan kesana (Saudi Arabia),” jelas Fadel. Menurutnya, dalam triwulan terakhir terjadi kenaikan ekspor ikan Indonesia ke Timur Tengah tetapi belum sesuai dengan harapannya yang ingin mengalahkan nilai ekspor dari Thailand dan Vietnam.
Sementara ikan yang menjadi idola untuk pasar Timur Tengah tersebut hampir semua jenis ikan yang ada di Indonesia terutama bandeng, tuna kaleng, kakap merah, kakap putih, cumi, udang dan juga lobster.
“Permintaanya sangat tinggi sekali dan hampir disemua jenis tetapi penawaran harganya masih dihargai murah,” kata Martani Huseini, Direktur Pengolahan DIrjen Pengolahan dan Pemasaran hasil Perikanan (P2HP, Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP)
Martani menyebutkan, rencana kuota ekspor ikan ke Saudi Arabia tersebut sekarang dalam pembicaraan terakhir karena kedua belah pihak sedang melakukan negosiasi. “Kita inginnya banyak, kita masih negosiasi karena banyak kepentingan dari trader yang ada disana (Saudi Arabia),” jelas Martani.
Data Ekspor perikanan selama Januari - Maret 2010 mengalami kenaikan menjadi US$ 621,8 juta dari nilai ekspor waktu yang sama tahun 2009 lalu senilai US$ 577,2 juta. Kenaaikan ekspor Januari-Meret untuk kawasan Timur Tengah mencatat kenaikan 35% dibandingkan kinerja ekspor tahun lalu atau naik dari US$ 16,4 juta menjadi US$ 22,3 juta.
Pada tahun 2009 lalu ekspor ke Timur Tengah mencatat pertumbuhan39,6% atau naik dari ekspor tahun 2008 dari US$ 46 juta menjadi US$ 63 juta. Dari segi ekspor berdasarkan negara, kawasan Saudi Arabia mengalami kenaikan ekspor dari US$ 37 juta mejadi US$ 48 juta selama dari 2008 ke 2009. Sedangkan ekspor ikan ke Mesri naik dari US$ 6 juta menjadi US$ 9 juta, sedangkan ekspor ke Iran naik dari US$ 1,6 juta menjadi US$ 3,1 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News