kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah masih belum putuskan pengelolaan Blok Corridor


Rabu, 01 Mei 2019 / 12:15 WIB
Pemerintah masih belum putuskan pengelolaan Blok Corridor


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa Blok Corridor merupakan salah satu blok penyumbang produksi gas terbesar di Indonesia. Saat ini kelangsungan pengelolaan ConocoPhilips itu masih dalam ketidakpastian soal hak partisipasi hingga saat ini.

Pada tahun 2023 nanti kontrak hak partisipasi dari tiga pengelola yakni ConocoPhillips, Repsol dan Pertamina akan habis. Pemerintah pun terus mendapatkan pertanyaan seputar nasib Blok Corridor.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto bilang pemerintah memprioritaskan penawaran yang terbaik untuk nasib Blok Corridor.

"Pemerintah melihat kembali penawaran yang masuk dan saya kira dalam waktu segera sudah ada kejelasan," ujar Dwi seusai ditemui di Jakarta, Selasa (30/4).

Ketika ditanyai terkait pihak mana saja yang sudah mengajukan penawaran, Dwi masih enggan mengungkapkan secara gamblang. Namun, ia menyebut pemerintah mempertimbangkan setiap opsi penawaran termasuk dari kontraktor eksisting.

"Jika eksisting (kontraktor) mengajukan penawaran yang terbaik maka akan ditindaklanjuti agar operasi berjalan baik," ujar Dwi.

Dalam kesempatan tersebut Dwi mengungkapkan soal kepastian pengelola Blok Corridor menanti tanggapan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Sekarang tinggal dilakukan sedikit revisi dan juga persetujuan dari Kementerian ESDM," jelas Dwi.

Sekadar informasi, ConocoPhillips bersama Repsol sudah menyatakan minatnya untuk kembali mendapatkan hak partisipasi di Blok Corridor pada awal tahun ini.

Selain ConocoPhillips dan Repsol, Pertamina juga menyatakan minatnya untuk kembali mendapatkan hak partisipasi di Blok yang lifting gas buminya dari Lapangan Grissik Blok Corridor pada tahun lalu mencapai 150.000 BOEPD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×