Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
Abra melanjutkan, jika merujuk data pada 2019 maka penjualan Pertalite dan Premium mendominasi sekitar 80% total penjualan BBM dengan Pertalite jadi yang terbanyak mencapai 55%.
Berbeda dengan Premium yang merupakan jenis BBM subsidi, harga Pertalite yang belum disesuaikan dianggap bisa memberatkan Pertamina.
Masih menurut Abra, jika merujuk pada penyesuaian yang telah dilakukan badan usaha lain maka masih ada ruang sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000 untuk penyesuaian harga produk BBM Pertamina. Akan tetapi, besaran ini pun variatif bergantung pada sejumlah variabel pembentuk harga.
Potensi kenaikan volume impor dan harga minyak dinilai kian bebani BPP BBM oleh Pertamina. Tak hanya impor, kenaikan harga pun juga membayangi crude domestik.
"Bukan hanya impor, crude domestik juga tinggi sehingga pasti jadi beban besar bagi Pertamina," ujar Abra belum lama ini.
Selanjutnya: Cek harga BBM di SPBU Pertamina bulan Oktober 2021, ada yang turun lho!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News