Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menyiapkan regulasi untuk memperkuat kewajiban perusahaan dalam melakukan investasi dan kegiatan eksplorasi di sektor pertambangan mineral dan batubara (minerba). Pasalnya, eksplorasi minerba masih dinilai minim, padahal perannya sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya dan cadangan tambang.
PT Vale Indonesia Tbk pun memberikan tanggapan atas rencana tersebut. Emiten nikel bersandi INCO ini sepakat bahwa eksplorasi menjadi kegiatan yang penting dalam industri pertambangan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas barang tambang, serta keberlanjutan usaha.
Baca Juga: Kinerja Vale Indonesia (INCO) Aman dari Virus Corona
Kendati begitu, Chief Financial Officer INCO Bernardus Irmanto berpandangan bahwa penentuan besaran biaya eksplorasi tidak lah mudah dan harus ditinjau dengan lebih seksama. Sebab, Bernardus menyebut, besaran biaya eksplorasi masing-masing jenis mineral dan perusahaan akan unik dan sulit untuk digeneralisasi.
"Vale mendukung bahwa perusahaan pertambangan harus melakukan eksplorasi guna mendukung exploitasi mineral yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Penentuan besaran biaya eksplorasi harus ditinjau dengan lebih seksama. Jadi harus ada kajian sebelum kebijakan tersebut diimplementasikan," ungkapnya saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (16/3).
Di samping itu, sambung Bernardus, regulasi tentang eksplorasi ini diharapkan tidak hanya memberikan kewajiban pada perusahaan. Namun di saat yang bersamaan juga harus bisa menghilangkan berbagai hambatan yang biasa dihadapi oleh perusahaan saat akan melakukan eksplorasi.
Sebab, Bernardus mengungkapkan bahwa kegiatan eksplorasi tidak selalu terhambat oleh komitmen biaya, melainkan ada kendala di lapangan seperti isu lahan, lingkungan, kehutanan, dan juga sosial.
Baca Juga: Vale (INCO) mengklaim virus corona tak mengganggu ke penjualan nikel matte