CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Pemerintah Siapkan Skema Peningkatan Produksi Telur dan Ayam


Kamis, 20 November 2025 / 20:44 WIB
Pemerintah Siapkan Skema Peningkatan Produksi Telur dan Ayam
ILUSTRASI. Pekerja mengumpulkan telur ayam di salah satu peternakan di Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (20/11/2025). Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah dan pelaku usaha perunggasan sepakat menambah produksi telur dan ayam untuk memenuhi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membutuhkan kuota tambahan sekitar 0,7 juta ton telur dan 1,1 juta ton ayam dengan tetap menjaga stabilitas harga. ANTARA FOTO/Abdan Syakura/nz


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyiapkan skema peningkatan produksi telur dan ayam untuk program makan bergizi gratis (MBG). Skema ini akan melibatkan Kementerian Pertanian, BUMN pangan, pemerintah daerah, koperasi, hingga peternak rakyat. 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan produksi daging ayam dan telur  untuk MBG. 

Perintah tersebut kemudian ditindaklanjuti pada rapat koordinasi dengan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) dan peternak ayam pedaging seluruh Indonesia di Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (19/11/2025) dan menyepakati penambahan target produksi telur menjadi 700 ribu ton dan ayam 1,1 juta ton. 

Hary Suhada, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menjelaskan, skema program ini mencakup beberapa langkah, seperti penataan rantai pembibitan (grand parent stock-parent stock-final stock), pembangunan klaster unggas di berbagai provinsi, penguatan infrastruktur produksi, dan skses pembiayaan murah untuk peternak melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) Perkuat Bisnis Telur dan Susu, Siap Ekspansi Ekspor ke Eropa

“Pendekatan ini mengoptimalkan kapasitas hulu–hilir yang terintegrasi sehingga produksi dapat meningkat secara terukur terutama untuk memenuhi kebutuhan MBG,” urai Hary kepada Kontan, Kamis (20/11/2025).

Pada penguatan infrastruktur produksi, skemanya akan mencakup pembangunan atau revitalisasi pabrik pakan, hatchery, Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU), hingga fasilitas pengolahan.

Sementara untuk mempermudah akses pembiayaan peternak, pemerintah menyiapkan KUR dengan bunga 3%.

Adapun untuk menjaga harga ayam dan telur tetap stabil di pasar, lanjut Hary, pemerintah  akan mengatur populasi dengan memproyeksi kebutuhan produksi beberapa bulan ke depan.

Selain itu, penguatan klaster juga akan dilakukan untuk menekan biaya distribusi. Ketika produksi berlebih dan harga mulai turun, BUMN pangan kata Hary akan bertindak sebagai penyerap (off-taker) untuk menstabilkan pasar.

Baca Juga: Produksi Ditambah, GOPAN: Pasokan Ayam Masih Lebih untuk Program MBG

Lalu, pemerintah juga akan melakukan pemantauan harga dan produksi secara harian agar intervensi bisa segera dilakukan. “Dengan mekanisme ini, peningkatan produksi tetap dijaga agar harga tetap rasional bagi peternak,” imbuh Hary.

Di luar hal ini, industri perunggasan dilihat Hary telah menyambut positif skema tersebut. “Pelaku pembibitan siap menyesuaikan populasi induk, sementara integrator, koperasi, dan peternak rakyat dapat bersinergi dan terlibat melalui sistem klaster,” pungkas Hary.

Baca Juga: Evaluasi MBG, Pengawasan Perlu Diperkuat dengan Lembaga Independen

Selanjutnya: Australia Ready to Invest AU$ 2 Billion in Southeast Asia Infrastructure

Menarik Dibaca: Hasil Australian Open 2025, Sembilan Wakil Indonesia Melenggang ke Perempat Final

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×