Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – PROBOLINGGO. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) atau Japfa terus memperkuat lini bisnis telur dan susu sebagai strategi utama mendorong pertumbuhan kinerja sepanjang 2025.
Direktur Corporate Affairs Japfa Rachmat Indrajaya, mengungkapkan saat ini perusahaan tengah membangun peternakan ayam petelur (layer) di Bintan, Kepulauan Riau.
Proyek ini digarap untuk menjawab kebutuhan pasokan telur yang tinggi di wilayah tersebut.
Baca Juga: JAPFA & Greenfields Bersinergi Salurkan 1.000 Sapi Perah Bunting ke Peternak Rakyat
“Kebutuhan telur di Bintan lebih dari satu juta butir per hari, dan selama ini masih mengandalkan pasokan dari luar daerah. Pemerintah meminta kami untuk membantu memenuhi kebutuhan itu,” ujar Rachmat saat ditemui Kontan.co.id di Probolinggo, Selasa (15/7).
Ia menyebut, hasil produksi peternakan baru ini untuk sementara hanya akan didistribusikan di wilayah Bintan.
“Fokus kami menyelesaikan masalah suplai lokal, belum ada rencana ekspor untuk telur,” imbuhnya.
Adapun sejumlah kandang di fasilitas tersebut sudah mulai beroperasi dan mendatangkan ayam pullets (ayam muda siap bertelur).
Sementara itu, pembangunan fasilitas produksi telur lainnya masih berjalan.
Baca Juga: Turut Diperiksa Terkait Kasus Beras Oplosan, Begini Penjelasan Japfa Comfeed (JPFA)
Genjot Sektor Susu
Tak hanya telur, Japfa juga memperkuat sektor susu melalui program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG) dengan menyalurkan 1.080 ekor sapi perah bunting hasil impor dari Australia.
Sapi jenis crossbreed antara ras Holstein dan Jersey ini disebar ke 120 peternak rakyat di wilayah Malang, Blitar, Pasuruan, dan Kota Batu.
“Crossbreed ini lebih tahan terhadap iklim tropis dan efisien dalam konsumsi pakan. Produktivitas tetap tinggi, tapi kebutuhan makannya lebih rendah, sehingga cocok untuk peternak rakyat dengan lahan terbatas,” jelas Rachmat.
Sebelum disalurkan, sapi-sapi tersebut telah melalui proses karantina dan pemeriksaan kesehatan selama 14 hari di Jawa Timur.
Japfa berharap inisiatif ini bisa mendukung upaya pemerintah mempercepat swasembada susu, termasuk untuk menyokong program nasional Makan Bergizi Gratis.
Baca Juga: Japfa Comfeed dan Greenfields Mengimpor 1.100 Sapi Perah untuk Dorong Produksi Susu
Ekspor Tetap Tancap Gas
Seiring penguatan pasar domestik, Japfa juga konsisten menggenjot ekspor. Perseroan telah mengekspor ayam hidup ke Singapura serta produk olahan melalui JAPFA Food ke berbagai negara.
Tak hanya unggas, Japfa juga aktif mengekspor ikan tilapia ke pasar Amerika Serikat, Kanada, Eropa, hingga Timur Tengah. Nilai ekspor tilapia tahun lalu tercatat sekitar Rp 700 miliar.
Dengan pembahasan kerja sama perdagangan bebas antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang tengah berlangsung, Japfa optimistis dapat meningkatkan kontribusinya.
Pasalnya, Eropa sudah menjadi salah satu pasar ekspor JAPFA, termasuk untuk produk vaksin ternak.
Baca Juga: Japfa Food (JPFA) Perkuat Portofolio Produk Siap Olah untuk Sasar Pasar B2B
“Kami siap berkontribusi mendukung kerja sama dagang pemerintah. Eropa sudah menjadi pasar kami, tidak hanya untuk ikan tapi juga vaksin,” tegas Rachmat.
Secara umum, Japfa memandang prospek bisnis 2025 secara positif, didukung stabilitas nilai tukar rupiah yang turut menguntungkan kebutuhan impor seperti sapi dan bahan baku.
“Alhamdulillah, kurs rupiah cukup stabil. Kami juga punya strategi khusus untuk mengantisipasi fluktuasi nilai tukar,” pungkas Rachmat.
Selanjutnya: Cek Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Jumat 18 Juli 2025
Menarik Dibaca: Cek Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Hari Ini Jumat 18 Juli 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News