Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan pelabuhan darat (dryport) kawasan industri Jababeka, Cikarang bisa mulai beroperasi bulan depan
Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady mengakui saat ini memang masih terdapat kendala teknis dan regulasi untuk mengoperasikan dryport tersebut. Diantaranya akses jalan, infrastruktur untuk multimoda, serta peraturan kepabeanan.
"Kita maunya setelah beroperasi nanti dryport ini bisa bermanfaat untuk mendukung kelancaran arus barang ekspor impor. Harusnya dryport itu siap beroperasi Juni ini, dan mudah-mudahan semua lancar. Karena pemerintah mau menggenjot ekspor dan investasi jadi yang terobosan-terobosan begini jangan tertunda lagi," kata Edy, Senin (17/5).
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Toto Dirgantoro bahkan mendesak pemerintah untuk segera mengopersaikan dry port tersebut. Pasalnya pelaku industri yang berada di Jakarta Timur dan Bekasi sudah mengidamkan bisa menerima dan mengirimkan barang dari pelabuhan tersebut.
”Dryport Jababeka bisa mengurangi kepadatan Pelabuhan Tanjung Priok. Selain itu, dry Port Jababeka merupakan kawasan terpadu yang bisa diintegrasikan dengan pabrik, gudang kontainer dan depo kontainer kosong,” kata Toto.
Kawasan Jababeka menurutnya juga sudah terintegrasi dengan kawasan pabean tempat pengawasan dan karantina.
Toto berharap fasilitas layanan ekspor impor barang di dryport Jababeka bisa dilakukan selama 24 jam per hari dan tujuh hari seminggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News