Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan pemasangan 1,2 juta smart meter di tahun 2023. Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengatakan, pemasangan smart meter tersebut bakal dilakukan secara clustering.
“Untuk area yang dipasang dan jumlah per area masih dalam proses internal PLN,” kata Dadan kepada Kontan.co.id, Jumat (30/12/2022).
Smart meter merupakan perangkat elektronik yang memiliki kemampuan untuk melacak dan mencatat penggunaan listrik yang terhubung di rumah pelanggan. Dengan menggunakan smart meter, pencatatan konsumsi listrik secara otomatis dan kemudian mengirimkan data tersebut ke PLN.
Baca Juga: PLN Memastikan Pasokan Listrik Aman Hingga 4 Januari 2023
Program pemasangan smart meter sejatinya sudah dicanangkan tahun lalu pada 2022. Hanya saja, implementasinya mundur ke tahun 2023 lantaran proses pengadaan yang cukup panjang.
“Target untuk 2022 mundur karena cukup panjangnya proses pengadaan. Saat ini sudah terkontrak pemasangan 1,2 juta smart meter melalui pendanaan dari PLN dengan skema kontrak layanan,” ujarnya.
Dadan mengatakan, implementasi pemasangan smart meter yang dilakukan sesuai dengan program transformasi PLN, yaitu digitalisasi proses bisnis, di antaranya implementasi Advanced Metering Infrastructure (AMI), yaitu bagian infrastruktur Smart Grid melalui pemasangan smart meter dua arah.
Harapan pemerintah, program pemasangan ini dapat membantu upaya untuk menurunkan susut jaringan (losses), terutama susut non teknis melalui pembacaan meter (konsumsi listrik) yang dapat dilakukan secara real time. Di sisi lain, kata Dadan, pemasangan ini juga bisa menunjang program penurunan tunggakan dengan kemudahan pemutusan secara otomatis.
“Manfaat lainnya adalah dalam hal pemantauan gangguan listrik yang juga bisa dilakukan secara real time oleh PLN dengan menambahkan fitur monitor gangguan. Dari sisi konsumen, akan memberikan manfaat terkait program demand side management dan juga top up token otomatis untuk pelanggan prabayar,” imbuh Dadan.
Sebelumnya, PLN dalam keterangan tertulisnya (25/12/2022) memastikan kesiapannya untuk mengimplementasikan smart meter untuk meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan. Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, bakal mengembangkan layanan Advanced Metering Infrastructure (AMI) guna meningkatkan akurasi tagihan listrik pada pencatatan meter dalam setiap transaksi energi listrik.
“Merupakan bagian dari terobosan Smart Grid, AMI bakal melengkapi digitalisasi pelayanan PLN pada sisi pelanggan. Sebelumnya, perseroan telah dan terus mendorong transformasi secara digital mulai dari sisi pembangkitan, transmisi dan distribusi,” kata Darmawan (25/12/2022).
Baca Juga: PLN Sediakan 570 Unit SPKLU Untuk Kesiapan Arus Balik Tahun Baru 2023
Untuk mempercepat implementasi Smart Meter, PLN bersama State Grid Corporate of China (SGCC) telah menandatangani kontrak Pengadaan Managed Services (Sewa Beli) Advance Metering Infrastructure (AMI) di Jakarta pada Kamis (22/12/2022). President of State Grid Corporate of China, Zhang Zhigang mendukung penuh langkah PLN dalam berkembang ke dalam transisi energi.
“Kerja sama ini sangat baik untuk memperkuat ketahanan energi kedua negara. Saya percaya bahwa kerja sama yang sukses akan semakin meningkatkan kesuksesan kedua perusahaan ke depan,” pungkas Zhang Zhigang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News