Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai Garuda Indonesia masih menunggu hasil investigasi terkait keputusan internal apakah akan mendatangkan Boeing 737 Max 8.
Direktur Teknik Garuda Indonesia, I Wayan Susena mengatakan, rencananya pada tahun 2020 nanti Garuda Indonesia bakal mendatangkan satu unit Boeing 737 Max 8 dan akan datang lagi pada tahun-tahun selanjutnya.
Saat ini, Garuda Indonesia memiliki satu unit Boeing 737 Max 8. “Menunggu hasil investigasi, kami harus mengikuti,” katanya, Rabu (12/3).
Boeing 737 Max 8 tidak diperbolehkan beroperasi untuk sementara waktu. Keputusan itu menyusul adanya insiden kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 yang diterbangkan Ethiopian Airlines. Kecelakaan terjadi setelah sekitar lima bulan kejadian kecelakaan Boeing 737 Max 8 yang diterbangkan Lion Air pada Oktober 2018 lalu.
I Wayan mengatakan pihaknya bertanggung jawab menjamin keamanan dan kelaikan penerbangan. Menurutnya, setelah kejadian kecelakaan Lion Air kemarin, pihaknya langsung melakukan pengecekan total pada pesawat Boeing 737 Max 8.
Kemudian, setelah diminta untuk tidak beroperasi sementara waktu oleh Ditjen Hubud, pihaknya sudah memulai untuk mengecekan. “Masih progress sampai sekarang,” jelas I Wayan.
Biasanya, Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan Garuda Indonesia digunakan untuk penerbangan rute tujuan Hong Kong dan Singapura. Sempat juga pesawat itu digunakan untuk rute domestik dari Surabaya.
Tidak beroperasinya satu unit Boeing 737 Max 8 Garuda Indonesia menurut I Wayan masih bisa diantisipasi dengan mengoperasikan pesawat cadangan menggunakan Boeing 737 – 800 NG.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan pihaknya memesan Boeing 737 Max 8 pada 2014 lalu. Pesawat pertama Boeing 737 Max 8 untuk Garuda Indonesia mulai beroperasi pada Desember 2017.
Menurut Ikhsan sebelum terjadinya kecelakaan Ethiopian Airlines, pihaknya sedang melakukan negosiasi untuk mengganti pesawat tersebut menjadi pesawat dengan tipe wide body. “Kita juga rencana perpanjang opeartional lease Boeing 737 tipe NG agar biaya sewa turun signifikan,” katanya.
Menurut I Wayan, alasan Garuda Indonesia memilih Boeing 737 Max 8 saat itu untuk tujuan pembaruan pesawat. Menurutnya, Boeing 737 Max 8 juga lebih efisien bahan bakar sekitar 10% sampai 15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News