kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemprov DKI tak perlu potong anggaran pariwisata


Rabu, 12 November 2014 / 07:52 WIB
Pemprov DKI tak perlu potong anggaran pariwisata
ILUSTRASI. Promo Superindo Periode 29 Mei-1 Juni 2023.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak perlu memotong nilai anggaran promosi pariwisata DKI Jakarta. Ia khawatir pemotongan akan berdampak terhadap menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara.

"Jadi jangan main potong aja. Karena jangan-jangan nanti dampaknya malah negatif. Dalam artian wisatawan tidak mengerti kelebihan Jakarta," kata Triwisaksana, di Jakarta, Selasa (11/11).

Menurut pria yang akrab disapa Sani ini, ketimbang memotong anggaran, lebih baik Pemprov DKI mengevaluasi efektivitas pameran pariwisata yang dilaksanakan di luar negeri. Sani menduga selama ini jajaran di Dinas Kebudayan dan Pariwisata tak cukup serius mempromosikan pariwisata Jakarta.

"Jadi masalahnya bukan di penghematan anggaran, tapi di efektifitas penggunaannya. Kita evaluasi saja, apakah pameran-pameran dan promosi yang dilaksanakan di luar negeri sudah cukup efektif mendatangkan wisatawan mancanegara," ujar politisi PKS itu.

Senin (10/11) kemarin, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melontarkan peringatan kepada pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI yang gencar mempromosikan Jakarta ke luar negeri secara langsung dan berlebihan.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, setiap SKPD banyak memanfaatkan anggaran itu untuk "jalan-jalan" ke luar negeri dengan dalih promosi Jakarta.

"Enggak boleh lagi Dinas Pariwisata promosi (ke luar negeri). Dinas UMKM promosi (ke luar negeri) juga. Itu cuma promosi-promosi ngabisin duit enggak karuan. Kabid di Dinas Pariwisata (Disparbud DKI) sampai enggak pulang dari luar negeri, keliling terus," kata Ahok.

Menurut dia, promosi ini lebih baik dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi internet, termasuk dengan jejaring sosial. Jika Pemprov DKI serius dalam melakukan pembenahan infrastruktur DKI, Jakarta menjadi lebih baik tanpa harus promosi ke luar negeri. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×