Reporter: TribunNews | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan pasokan listrik di Aceh pascabanjir dan longsor masih berlangsung bertahap.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai pola ini tak terelakkan karena kerusakan infrastruktur kelistrikan tergolong parah dan tersebar di banyak titik dengan tantangan teknis yang berbeda-beda.
Menurut Agus, banjir dan longsor merusak jaringan hingga gardu induk, sementara lokasi bencana tidak terpusat di satu wilayah. Kondisi ini membuat penanganan harus disesuaikan dengan karakter kerusakan dan akses di tiap titik.
Karena sistem kelistrikan saling terhubung, proses penyalaan juga perlu dilakukan secara hati-hati agar tidak memicu gangguan baru di wilayah lain. Setiap tahapan, mulai dari pengecekan keamanan peralatan, pengujian awal, hingga masuknya beban secara perlahan, harus dikendalikan dengan cermat.
Baca Juga: Pemulihan Listrik Aceh Baru 36%, Tantangan Medan Berat Hambat Perbaikan
Ia menegaskan perbedaan kecepatan pemulihan bukan disebabkan lambannya petugas, melainkan variasi tingkat kerusakan dan kondisi lapangan. Meski ritmenya tidak seragam, Agus melihat kemajuan terus terjadi di berbagai lokasi seiring penanganan teknis berjalan.
Menurutnya, pemulihan bertahap saat ini merupakan konsekuensi langsung dari kompleksitas kerusakan dan luasnya sebaran bencana.
Di sisi lain, PT PLN (Persero) menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh atas belum sepenuhnya pulihnya pasokan listrik.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, perusahaan telah berhasil menyalakan kembali empat kabupaten yang sebelumnya sempat mengalami pemadaman total, yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues.
Namun, masih ada desa serta jaringan tegangan rendah yang memerlukan waktu lanjutan untuk dipulihkan. Hingga kini, Banda Aceh masih menjalani pemadaman bergilir akibat kekurangan pasokan sekitar 40 MW.
Baca Juga: Beri Klarifikasi dan Minta Maaf, Dirut PLN: Pemulihan Listrik Aceh Belum Capai 93%
Sementara itu, klaim pemerintah terkait pemulihan listrik hingga 97% dibantah anggota DPR RI dari Dapil Aceh II, Ruslan M Daud.
Ia menyebut kondisi di lapangan masih jauh dari normal karena banyak wilayah terdampak yang listriknya belum menyala.
Pemadaman berkepanjangan, menurutnya, menghambat pemulihan pascabencana dan memberatkan masyarakat. Sejumlah layanan publik belum berjalan optimal, sementara pelaku usaha kecil terpaksa mengandalkan genset dengan biaya tinggi.
Ruslan pun mendesak pemerintah, khususnya Kementerian ESDM, untuk mempercepat pemulihan pasokan listrik di Aceh.
Sumber: https://www.tribunnews.com/bisnis/7765924/agus-pambagio-pemulihan-listrik-di-aceh-dilakukan-bertahap-karena-kerusakan-infrastruktur-parah?page=all&s=paging_new.
Selanjutnya: Pelatih Manchester United Ruben Amorim Terima Kritik dari Mantan Pemain
Menarik Dibaca: Hasil Undian BWF Tour Finals 2025, Cek Wakil Indonesia Masuk Grup Mana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













