kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan anjlok 44,5%, ini strategi Gozco Plantations (GZCO) hingga akhir tahun


Kamis, 14 November 2019 / 17:48 WIB
Pendapatan anjlok 44,5%, ini strategi Gozco Plantations (GZCO) hingga akhir tahun
ILUSTRASI. PT Gozco Plantations Tbk yang merupakan perusahaan pengembangan dan pengoperasian perkebunan, perdagangan dan pengolahan kelapa sawit dan minyak nabati (CPO), pada Kamis (31/5) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) mencatatkan penurunan pendapatan 44,58% year on year (yoy) pada kuartal III 2019 akibat penurunan volume minyak sawit mentah dan inti sawit (CPO-PK).

Direktur  Gozco Plantations Andrew Michael Vincent mengatakan, penurunan volume CPO-PK sekitar 30% hingga 40% dibanding periode yang sama ditahun sebelumnya. Pada kuartal III 2018, GZCO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 413,07 miliar. Angka ini turun menjadi Rp 228,92 miliar pada kuartal III 2019.

"Harga CPO turun 15% menjadi Rp 1.000 per kg dan PK turun hampir 30% sekitar Rp 1.800 per kg. Ini juga memberik kontribusi yang besar terhadap penurunan nilai penjualan," tutur Vincent kepada Kontan.ci.id, Kamis (14/11).

Baca Juga: Gozco Plantations (GZCO) jual Golden Blossom senilai Rp 247 miliar, ini alasannya

Vincent menjelaskan, produktivitas kebun secara umum tidak berbeda jauh dengan produksi di kuartal III tahun lalu. Sayangnya penurunan produktivitas terbesar terjadi pada kebun Golden Blossom Sumatra (GBS).

"Penurunan kebun GBS baik inti dan plasma lebih dari 50% dibanding Q3 2018, ini juga salah satu pertimbangan dilakukan pelepasan GBS," jelas Vincent.

Kontan.co.id mencatat, Harga crude palm oil (CPO) yang terus tertekan mendorong PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) mengambil keputusan penting.

Perusahaan perkebunan kelapa sawit memutuskan menjual saham entitas anak usaha tidak langsungnya, yaitu PT Golden Blossom Sumatra (GBS) seharga Rp 350 miliar.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (5/8), manajemen Gozco menyebut GBS memiliki lahan perkebunan dengan usia tanaman menghasilkan sekitar enam tahun.

Namun di sisi lain, perusahaan itu juga mempunyai pinjaman sebesar Rp 565 miliar.

Baca Juga: Ada 12 penghuni baru FTSE Micro Cap, simak rekomendasinya berikut

Sementara itu, GBS juga avalis (penjamin) pinjaman mitra plasma sekitar Rp 280 miliar.

"Hasil kebun belum cukup untuk menutup beban operasi dan bunga pinjaman. Terlebih dengan kondisi harga minyak sawit yang saat ini rendah," kata Yongki Tedja, Direktur Gozco Plantations.

Baca Juga: Kewajiban B20 akan berdampak besar bagi emiten berkapitalisasi lebih kecil

Sementara itu, dalam laporan keuangan perusahaan, tercatat GZCO masih mencatatkan rugi. Pada kuartal III 2019, rugi GZCO sebesar Rp 400 miliar atau bertambah sekitar 145,54% yoy dimana pada periode yang sama ditahun sebelumnya rugi tercatat sebesar Rp 162,90 miliar.

Kendati demikian, GZCO menyiapkan sejumlah strategi demi mendongkrak kinerja perseroan di akhir tahun.

GZCO berencana meningkatkan pembelian Tandan Buah Segar (TBS) pihak ketiga sebagai tambahan pasokan bahan olah. Nantinya pembelian ini akan dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi fasilitas pengolahan.

Selain itu, GZCO berniat meningkatkan pengendalian mutu terhadap pasokan buah luar. hal ini dilakukan guna menjaga rendeman sawit pada tingkatan yang optimal.

Baca Juga: Analis: kebijakan B20 bisa picu kenaikan produksi dan konsumsi CPO

"Q4 merupakan puncak produksi buah, sehingga produksi CPO akan meningkat secara signifikan. Selain itu, harga CPO secara bertahap menguat pada bulan terakir dan di harap ini tertahan di Q4 sehingga beri kontribusi signifikan pada nilai penjualan perseroan," ungkap Vincent.

Lebih jauh Vincent bilang pihaknya berharap industri sawit dapat tetap sejalan dengan program pemerintah khususnya program B30. Menurutnya, hal ini akan berdampak positif pada minyak sawit di pasar domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×