Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) mencatatkan kinerja pendapatan yang positif pada periode paruh pertama tahun 2021. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, POLY membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 166,75 juta atau meningkat 42,30% dari sebelumnya US$ 117,17 juta pada semester I-2020.
Head of Corporate Communications and Public Relations Asia Pacific Fibers, Prama Yudha Amdan pun membenarkan kondisi di atas. Dia mengungkapkan, mulai membaiknya kondisi ekonomi pada kuartal I-2021, mendorong adanya sedikit perbaikan kinerja perseroan di periode tersebut.
"Secara fundamental, kondisi ekonomi pada kuartal I-2021 relatif baik, karena sebagian aktivitas dagang dan industri mulai menggeliat. Hal itu yang mendorong adanya sedikit perbaikan kinerja di kuartal pertama," ungkap Prama saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (20/8).
Namun demikian, apabila melihat kinerja di periode enam bulan pertama tahun 2021, pasti akan terkoreksi kembali karena adanya lonjakan Covid-19 yang memaksa diberlakukannya Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat sejak Juli lalu.
Baca Juga: Bintang Oto Global (BOGA) kejar pertumbuhan laba dua digit tahun ini
"Dibanding Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), secara ekonomi dampaknya akan lebih tajam karena yang ditutup sepanjang Jawa-Bali," terang Prama.
Adapun, per 30 Juni 2021 pendapatan bersih POLY masih ditopang oleh segmen lokal sebesar US$ 127,26 juta atau 76,31% dari total pendapatan bersih perseroan. Sedangkan sisanya berasal segmen ekspor yang mencapai US$ 39,49 juta.
Sementara dari sisi bottom line, POLY masih menanggung rugi bersih sebesar US$ 1,53 juta. Jumlah itu tercatat menurun signifikan 87,78% dari rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester pertama tahun lalu yang mencapai US$ 12,55 juta.
Di sisi lain, Prama menyatakan pasar ekspor POLY di paruh pertama tahun ini relatif stabil, terlepas dari biaya logistik yang membengkak. POLY pun tercatat mengalami pertumbuhan ekspor yang cukup signifikan hingga 50,14%, dari semula US$ 26,30 juta di semester I-2020, menjadi US$ 39,49 juta.
"Kami mencoba mengambil peluang dari pasar yang ditinggalkan supplier lain yang terpaksa tutup karena Covid-19," kata dia.
Baca Juga: Mega Perintis (ZONE) targetkan penjualan naik jadi Rp Rp 486,24 miliar di 2021
Hingga saat ini, perseroan telah memiliki pelanggan di lebih dari 25 negara. Di mana pasar utama POLY merupakan pasar yang ada di Eropa, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Amerika Selatan.
Meskipun demikian, di sisa tahun ini POLY akan tetap bersikap moderat. Hal itu lantaran kondisi pandemi korona yang belum berakhir, sehingga ada unsur ketidakpastian terkait kasus Covid-19 dan kebijakan pembatasan mobilitas.
"Saya tidak bisa bilang optimis atau pesimis, yang jelas kami akan mengoptimalkan segala peluang yang ada selagi bisa," pungkasnya.
Selanjutnya: Bersikap moderat, begini langkah Asia Pacific Fibers jalani bisnis di sisa tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News