Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bintang Oto Global Tbk mengejar pertumbuhan laba bersih pada tahun ini. Sampai tutup tahun nanti, emiten berkode saham BOGA ini membidik pendapatan sekitar Rp 475 miliar dengan laba bersih kurang lebih Rp 14 miliar.
Sebagai pembanding, mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan, BOGA membukukan pendapatan neto Rp 478,02 miliar dengan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp 9,74 miliar.
Dengan demikian, berdasarkan hitungan kasar Kontan.co.id, tahun ini BOGA mengejar pertumbuhan laba bersih sekitar 43,68% dibanding realisasi tahun lalu, sementara pendapatan yang dikejar tidak jauh berbeda dengan realisasi tahun lalu.
Direktur Utama BOGA, Albert Witono Setiawan mengatakan, BOGA optimistis dalam melihat prospek bisnis tahun ini. Optimisme ini berdasar pada adanya sejumlah katalis positif, termasuk di antaranya relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) sejak Maret 2021 lalu.
Baca Juga: Bintang Oto Global (BOGA) anggarkan capex belanja modal Rp 34 miiiar pada tahun ini
“Dan (BOGA) juga optimis perekonomian secara global akan bangkit sehingga industri otomotif akan mengalami imbas dengan kenaikan penjualan kendaraan,” tambah Albert kepada Kontan.co.id (20/8).
Sebelumnya, kinerja bottom line BOGA sudah menunjukkan performa yang positif di tiga bulan pertama ini. Mengutip laporan keuangan interim perusahaan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk alias laba bersih BOGA meroket 1250% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 288,93 juta di kuartal I 2020 menjadi Rp 3,90 miliar di kuartal I 2021.
Pertumbuhan laba bersih itu didapat ketika pendapatan neto BOGA menyusut 16,67 % yoy menjadi Rp 140,04 miliar di kuartal I 2021. Sebelumnya, realisasi pendapatan neto BOGA mencapai Rp 168,06 miliar di kuartal I 2020 lalu.
Capaian ini, kata Albert, tidak terlepas dari keberhasilan BOGA dalam menekan pengeluaran pada sejumlah pos beban.
Baca Juga: Mega Perintis (ZONE) targetkan penjualan naik jadi Rp Rp 486,24 miliar di 2021
“Kinerja pendapatan atau top line cukup baik walaupun secara nilai penjualan dan persentase turun sebesar 17% (angka pembulatan), tapi ini adalah suatu kinerja yang baik dari Manajemen dan seluruh karyawan untuk dapat mempertahankan penjualan yang tidak turun drastis karena pandemi yang masih berlangsung. Sedangkan kinerja keuangan pada bottom line yang mengalami kenaikan signifikan adalah suatu prestasi di saat kondisi pandemi,” kata Albert.
Sampai tutup tahun nanti, BOGA masih akan terus berupaya memacu kinerja di sisa tahun berjalan. Strateginya, BOGA menguatkan penjualan secara daring dan juga memberikan informasi kepada calon konsumen atas benefit dari relaksasi PPNBM terhadap harga jual mobil baru.