kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Pendapatan bersih Indo Kordsa (BRAM) turun 28,24% di kuartal I 2020


Kamis, 28 Mei 2020 / 22:30 WIB
Pendapatan bersih Indo Kordsa (BRAM) turun 28,24% di kuartal I 2020
ILUSTRASI. PT Indo Kordsa Tbk (BRAM), produsen Kain Ban, Benang Nylon & Polyester, Benang Serat Industri/Benang Filament Buatan 


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) baru saja merilis laporan kinerja tiga bulan pertama belum lama ini. Berdasarkan laporan keuangan interim kuartal I 2020 yang dipubblikasikan pada Rabu (27/5), emiten berkode saham “BRAM” membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 47,54 juta di kuartal I 2020.

Angka ini menyusut sekitar 28,24% dibanding  pendapatan bersih kuartal I tahun lalu yang mencapai US$ 66,26 juta.

Penurunan pendapatan bersih dipicu oleh turunnya pendapatan pada semua lini produk. Pendapatan dari lini produk tire cord misalnya, tercatat turun sekitar 27,86% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi US$ 42,12 juta.

Baca Juga: Nilai Dividen Interim Unilever (UNVR) Paling Gede, Yield Puradelta (DMAS) Paling Oke

Begitu pula dengan lini produk polyester. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, lpendapatan dari lini produk ini juga turun sekitar 23,64% yoy menjadi US$ 3,08 juta. Sementara itu, pendapatan dari lini yarn turun 38,84% yoy menjadi US$ 2,33 juta.

Penurunan pada sisi pendapatan bersih sebenarnya juga diiringi oleh penurunan pada sejumlah pos beban. Melansir laporan keuangan interim kuartal I 2020, beban pokok penjualan tercatat mengalami penurunan sekitar 19,35% yoy menjadi US$ 43,52 juta di kuartal I 2020.

Sebelumnya, beban pokok penjualan BRAM tercatat sebesar  US$ 53,96 juta pada periode sama tahun lalu.

Baca Juga: Lima emiten ini akan bagi dividen, begini rekomendasi analis

Penurunan juga dijumpai pada beban penjualan, beban umum dan administrasi, sertra beban keuangan. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, beban penjualan BRAM tercatat sebesar  US$ 1,19 juta. Angka ini turun sekitar 30,98% yoy dibanding beban penjualan periode sama tahun sebelumnya yang  mencapai  US$ 1,73 juta.

Berikutnya, beban umum dan administrasi juga tercatat turun tipis sekitar 2,57% yoy menjadi US$ 1,52 juta di kuartal I ini.

Sebelumnya, beban umum administrasi BRAM mencapai US$ 1,56 juta pada kuartal I tahun lalu. Sementara itu, beban keuangan BRAM turun sekitar 33,03% yoy dari semula US$ 308.897 di kuartal I 2019 menjadi US$ 206.851 pada kuartal I 2020.

Sayangnya, penurunan yang terjadi pada sejumlah pos beban belum mampu mengimbangi penurunan yang terjadi pada sisi pendapatan bersih.

Baca Juga: Puradelta Lestari (DMAS) menebar dividen interim dengan yield 6,86%, catat jadwalnya

Alhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih anjlok 93,25% yoy menjadi US$ 424.113 di kuartal I tahun ini. Sebelumnya, laba bersih BRAM tercatat mencapai US$ 6,29 juta pada kuartal I tahun lalu.

Per 31 Maret 2020 lalu, aset BRAM tercatat sebesar US$ 276,66 juta. Angka ini terdiri dari ekuitas sebesar US$ 215,22 juta dan liabilitas sebesar US$ 61,43 juta.

Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode tercatat sebesar US$ 20,01 juta per 31 Maret 2020 lalu. Angka ini naik sekitar 40,54% dibanding kas dan setara kas awal tahun tahun buku 2020 yang tercatat sebesar US$ 14,23 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×