kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,42   6,96   0.76%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan dan laba Vale Indonesia (INCO) meningkat di semester pertama


Rabu, 28 Juli 2021 / 18:26 WIB
Pendapatan dan laba Vale Indonesia (INCO) meningkat di semester pertama
ILUSTRASI. Vale Indonesia (INCO) membukukan laba bersih senilai US$ 58,78 juta, naik 10,65% yoy.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Tercatat, INCO telah mengeluarkan sekitar US$ 33,3 juta untuk belanja modal pada kuartal kedua. Realisasi ini menurun dari belanja modal yang diserap pada kuartal pertama yang mencapai US$ 38,5 juta. “INCO akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktivitas dan penghematan biaya untuk mempertahankan daya saing dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama, yaitu keselamatan jiwa,” ujar Febriany.

Produksi menurun

Sebelumnya, INCO telah mengumumkan hasil produksinya, baik secara tiga bulanan maupun sepanjang enam bulan pertama 2021. INCO melaporkan volume produksi 15.048 metrik ton nikel dalam matte pada triwulan kedua tahun 2021, menurun 1%  dari produksi di kuartal pertama 2021 yang mencapai 15.198 MT.

Realisasi di kuartal kedua 2021 juga 20% lebih rendah dibandingkan volume produksi pada kuartal kedua tahun lalu yang mencapai 18.701 MT. Sementara itu, produksi sepanjang semester pertama 2021 tercatat sebesar 30.246 MT, lebih rendah 17% dibandingkan produksi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 36.315 MT nikel dalam matte.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) catat volume produksi 15.048 ton nikel di kuartal II 2021

Ini artinya, realisasi produksi INCO sepanjang enam bulan pertama 2021 hanya mencerminkan 47,3% dari target produksi nikel INCO tahun ini, yang ditargetkan sebesar 64.000 MT.

Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto menyebut, produksi di semester pertama memang lebih rendah dibanding perkiraan. Sebab, terdapat beberapa unplanned maintenance yang terjadi di kuartal pertama.

“Kami berharap bisa berproduksi lebih banyak di semester kedua dan mencapai target produksi 64.000 ton,” terang Irmanto saat dihubungi Kontan.co.id, pekan lalu.

Seperti diketahui, INCO  telah memutuskan untuk memundurkan pembangunan ulang (rebuild) furnace 4 ke bulan November 2021. Irmanto bilang, hal ini memberikan kesempatan bagi INCO untuk  berproduksi lebih banyak dengan tetap memperhatikan keselamatan operasional. 

Selanjutnya: Kemajuan proyek smelter memoles prospek Vale Indonesia (INCO)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×