kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Klinko Karya Imaji (KLIN) Melesat 215% pada Semester I-2022


Selasa, 13 September 2022 / 09:59 WIB
Pendapatan Klinko Karya Imaji (KLIN) Melesat 215% pada Semester I-2022
ILUSTRASI. Klinko Karya Imaji (KLIN) cetak kenaikan pendapatan dan laba bersih di semester I-2022


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan produsen alat kebersihan ramah lingkungan, PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) membukukan pendapatan Rp 3,06 miliar pada semester I-2022. Realisasi itu meningkat 215% dibanding pendapatan di periode yang sama tahun lalu yakni Rp 1,42 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan KLIN, laba bersih tahun berjalan KLIN sepanjang paruh pertama 2022 melejit menjadi Rp 157,58 juta. Angka ini naik hampir 5 kali lipat dari laba bersih tahun berjalan pada periode yang sama tahun lalu, yang mana tercatat sebesar Rp 33,32 juta.

Hasilnya, akumulasi saldo laba perusahaan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur ini mencapai Rp 640,6 juta sampai dengan akhir Juni 2022. Angka ini jauh melampaui total saldo laba per Desember 2021 yaitu sebesar Rp 491,8 juta. Nilai fantastis ini mampu diraih KLIN hanya dalam waktu 6 bulan saja.

Salah satu penyebabnya berkat peningkatan permintaan pasar domestik dan geliat ekspor yang kembali muncul setelah pandemi mulai melandai di sejumlah negara tujuan ekspor.

Baca Juga: Genjot Pasar Ekspor, Klinko (KLIN) Bidik Rp 30 Miliar per Tahun di AS

Pendapatan utama KLIN di tahun 2022 berasal dari produk alat kebersihan yang cukup ditopang oleh pasar ekspor. Pada Agustus 2022 lalu, KLIN telah mengirimkan satu unit kontainer ke Amerika Serikat, di mana kerja sama ini akan kembali berlanjut sampai dengan akhir tahun 2022.

“Kami akan kembali mengirimkan 4-5 kontainer ke Amerika Serikat secara bertahap. Kinerja penjualan ekspor KLIN pada Januari-Juni 2022, tercatat sebesar Rp 240,3 juta atau naik tiga kali lipat dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 82,9 juta,” ungkap Direktur Utama KLIN Anggun Supanji dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (13/9).

Target pasar ekspor ini meliputi 7 negara di kawasan Asia Tenggara, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika. Pertumbuhan pendapatan ini terutama ditunjang dari penjualan domestik ke beberapa mitra distributor untuk varian keset lantai, kain pel, lobby duster, serta 16 variasi lainnya.

Sejak resmi beroperasi di tahun 2017, KLIN berkomitmen untuk menciptakan produk berupa alat-alat kebersihan ramah lingkungan yang bisa dipakai untuk kebutuhan rumah tangga, sampai perusahaan. Tercatat, hampir 80% bahan baku KLIN berasal dari benang daur ulang yang diolah dari sisa kain-kain perca atau limbah tekstil.

Anggun menyebutkan, KLIN juga segera meresmikan pabrik baru pada Oktober 2022, sesuai dengan rencana perseroan saat Initial Public Offering (IPO). Penambahan pabrik ini akan berkontribusi pada peningkatan penjualan sebesar Rp 8,3 miliar di tahun 2022. Dari jumlah tersebut, KLIN memproyeksikan kontribusi dari kegiatan ekspor meningkat sampai dengan 25%.

 

“Produk-produk KLIN punya keunggulan tinggi di pasar domestik dan internasional, karena alat kebersihan ini pada dasarnya produk yang dipakai harian dengan intensitas guna yang tinggi, sehingga daya tahan dan kualitas jadi prioritas konsumen. Kami juga mengusung prinsip 3R atau Reuse, Reduce, Recycle dalam aktivitas operasional demi menciptakan bisnis yang berdampak positif pada lingkungan atau green environment,” ungkap dia.

Usai resmi menjadi perusahaan publik, emiten ini telah menjual 230 juta lembar sahamnya atau 17,59% dari modal yang ditempatkan. Pasca IPO, KLIN mulai menjalankan beberapa rencana perusahaan seperti membangun pabrik, kantor pusat, gudang bahan baku, dan fasilitas penunjang operasional.

“Ke depannya, pengembangan bisnis KLIN di pasar domestik dan internasional akan fokus pada implementasi strategi distribusi. Salah satunya dengan memperkuat kerja sama ke modern channel, B2B partner, dan e-commerce,” pungkas Anggun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×