Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan perusahaan tambang mineral PT Ifishdeco Tbk (IFSH) tergolong lesu di semester I-2020. Penjualan neto IFSH tercatat sebesar Rp 80,35 miliar atau anjlok 80,07% (yoy) dibandingkan realisasi di semester I-2019 sebesar Rp 403,17 miliar.
Beban pokok penjualan IFSH juga turun 81,86% (yoy) menjadi Rp 50,20 miliar di semester I-2020, sedangkan di semester I-2019 perusahaan ini mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp 276,77 miliar.
IFSH pun mengalami kerugian bersih sebesar Rp 24,83 miliar di semester I-2020. Padahal, di semester I-2019 IFSH masih bisa meraup laba bersih sebesar Rp 37,99 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan neto IFSH di semester I-2020 seluruhnya berasal dari pihak ketiga.
Baca Juga: Lesu, penjualan bersih Ifishdeco (IFSH) turun 78% di kuartal I-2020
Dari sisi pelanggan, mayoritas penjualan neto IFSH di semester I-2020 berasal dari PT Satya Karya Mineral sebesar Rp 50,71 miliar. Kemudian diikuti oleh penjualan neto dari PT Growth Java Industry sebesar Rp 16,86 miliar dan PT Ranger Nickel Industry sebesar Rp 12,77 miliar.
Di semester I-2020, IFSH membukukan jumlah liabilitas sebesar Rp 725,82 miliar. Angka ini meningkat 7,31% dibandingkan jumlah liabilitas IFSH di akhir tahun 2019 sebesar Rp 676,35 miliar.
Jumlah ekuitas yang dimiliki IFSH di semester I-2020 tercatat sebesar Rp 489,27 miliar atau turun 5,69% dibandingkan nilai ekuitas perusahaan di akhir tahun 2019 sebesar Rp 518,84 miliar.
Hingga akhir semester I-2020, IFSH memiliki jumlah aset sebanyak Rp 1,21 triliun. Nilai tersebut meningkat 1,68% dari posisi aset IFSH di akhir tahun 2019 sebesar Rp 1,19 triliun.
Baca Juga: Laba bersih Ifishdeco (IFSH) naik hingga 183,58% sepanjang tahun 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News