Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Nasib baik rupanya belum menyertai anak perusahaan Singapore Airlines, Silk Air. Meskipun sang induk berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan tetapi Silk Air justru mengalami penurunan. Sepanjang kuartal I 2014, pendapatannya menurun 5,6% dari perolehan yang sama tahun sebelumnya.
Jika pada kuartal I 2013, maskapai berhasil mengantongi pendapatan Sin$ 5,22 juta maka kali ini jumlahnya menurun menjadi Sin$ 5,52 juta. Namun beruntung meski pendapatan menurun, jumlah penumpangnya mengalami peningkatan dari 3,295 juta menjadi 3,411 juta.
Sebenarnya prestasi kurang menggembirakan Silk Air ini sudah terjadi sejak tahun lalu. Manager Public Relation Singapore Airlines Glory Henriette mengatakan, sepanjang 2013 kemarin Silk Air mengalami penurunan laba operasional sekitar Sin$ 62 juta dari Sin$ 35 juta di tahun 2012 menjadi Sin$ 97 juta.
"Ini terjadi karena penumpang tidak sesuai dengan penambahan kapasitas yang dimaksudkan untuk mengembangkan pasar baru," urainya.
Sementara dari sisi pengoperasian armada selama Januari - Maret Silk Air mendapatkan 2 armada baru sekaligus menghentikan 2 armada yang sudah dioperasikannya. Dua armada yang ditambah itu berjenis Boeing 737 800. Sedangkan armada yang dihentikan operasinya Airbuss A320 200.
Disamping penambahan dan pengurangan tersebut, rencananya selama periode 20-2015 Silk Air menerima 7 pesawat Boeing 737 800s dan menghentikan 4 pesawat A320 200 yang sudah dioperasikannya. Glory berharap, strategi perusahaannya tersebut bisa mendorong peningkatan pendapatan sekitar 13%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News