kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendapatan Tigaraksa Satria (TGKA) turun 18,2% di kuartal I, ini penyebabnya


Rabu, 03 Juni 2020 / 17:34 WIB
Pendapatan Tigaraksa Satria (TGKA) turun 18,2% di kuartal I, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Perusahaan distribusi, distributor barang produk konsumer PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) meraih laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 119,84 miliar hingga periode 31 Maret 2020 naik dibandingkan laba Rp 110,23 miliar di periode sama tahun sebelumnya.

Menurut laporan keuangan perseroan di Keterbukaan Informasi BEI, Selasa (12/5), pendapatan turun menjadi Rp 3,38 triliun dari Rp 4,13 triliun. Sedangkan laba bruto turun menjadi Rp 408,91 miliar dari laba bruto Rp 428,81 miliar tahun sebelumnya.

Baca Juga: Harum Energy (HRUM) menyerap capex US$ 1,4 juta di kuartal pertama 2020

Selain itu, beban lain-lain turun jadi Rp 255,54 miliar dari Rp 276,78 miliar membuat laba sebelum pajak naik menjadi Rp 153,37 miliar dibandingkan laba sebelum pajak Rp 152,03 miliar tahun sebelumnya.

Tercatat total aset perseroan mencapai Rp 3,64 triliun hingga periode 31 Maret 2020 naik dari total aset Rp 2,99 triliun hingga periode 31 Desember 2019.

Presiden Direktur TGKA Lianne Widjaja menjelaskan, Pendapatan konsolidasi TGKA periode Januari hingga Maret 2020 memang turun 18,2% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Menurutnya, dari 5 (lima) unit bisnis TGKA, terdapat dua unit bisnis yang mengalami pertumbuhan pendapatan, yaitu unit bisnis penjualan & distribusi consumer product dan unit bisnis produksi & pengemasan produk bubuk. Dua unit bisnis lain, yaitu penjualan & distribusi smart family dan pengisian ulang gas rumah tangga, pendapatannya mengalami penurunan di Q1 2020.

Baca Juga: PTPP siapkan empat protokol jalani new normal

"Namun penurunannya masih dalam range yang wajar, karena ada faktor berkurangnya daya beli masyarakat akibat pandemic Covid-19. Namun, ada satu unit bisnis (S&D Digital Platform) yang mengalami penurunan pendapatan cukup signifikan di Q1 2020 ini, sehingga berpengaruh terhadap penurunan pendapatan secara konsolidasi," kata Lianne kepada kontan.co.id, Rabu (3/6).

Lianne menuturkan, penurunan pendapatan di unit bisnis S&D Digital Platform ini berkaitan dengan perubahan strategi kerjasama dengan mitra bisnis TGKA.

"Penurunan pendapatan yang signifikan di unit bisnis S&D Digital Platform ini sudah kami prediksi sebelumnya, sehingga dampak penurunan pendapatannya juga sudah kami antisipasi. Antisipasi tersebut antara lain tercermin dari tetap terjaganya kenaikan laba TGKA di Q1 2020, dengan cara melakukan beberapa efisiensi biaya yang terkait," jelasnya.

Ia menyampaikan, beberapa rencana bisnis yang di targetkan TGKA untuk di implementasi di tahun 2020 untuk sementara juga tertunda karena terdampak pandemi covid-19. "Kami masih mengkaji dampak pandemi covid terhadap dunia usaha umumnya dan terhadap rencana bisnis TGKA," katanya.

Baca Juga: Meski proyek pembangkit terhambat, TGRA pastikan tidak ada perubahan kontrak PPA

Sepanjang Q1 2020 juga TGKA belum melakukan ekspansi usaha. Pihaknya masih menghitung ulang dampak dari pandemi Covid-19 terhadap dunia usaha di tanah air, dan bagaimana dampaknya terhadap ekspansi bisnis TGKA.

"Tapi kami memprediksi bahwa pertumbuhan pendapatan dan laba TGKA di Q2 tahun 2020 masih bisa dijaga dalam kondisi yang kurang lebih sama dengan kondisi di Q1 2020," ujar Lianne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×