kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendingin udara akan jadi biang utama kenaikan kebutuhan listrik


Senin, 16 Juli 2018 / 16:41 WIB
Pendingin udara akan jadi biang utama kenaikan kebutuhan listrik
ILUSTRASI. Penjualan AC


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan listrik dari tahun ke tahun terus meningkat. Biasanya peningkatan konsumsi listrik dipengaruhi penggunaan listrik oleh industri.

Namun di masa depan, faktor pendorong utama kebutuhan listrik akan berubah. Berdasarkan laporan International Energy Association (IEA), peningkatan konsumsi listrik dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya penggunaan pendingin udara alias air conditioning (AC).

Fatih Birol, Direktur Eksekutif IEA mengatakan penggunaan AC akan menggeser sektor industri sebagai pendorong utama peningkatan konsumsi listrik. "Kalau lihat angkanya, AC jadi nomor satu pendorong pertumbuhan konsumsi listrik. Lebih dari sektor industri," ujar Fatih, Senin (16/7).

Dalam laporan IEA, AC akan mendominasi pertumbuhan kebutuhan listrik di Asia Tenggara hingga mencapai 35% pada 2050. Faktor lainnya termasuk penggunaan listrik oleh industri sebesar 26%, penggunaan listrik untuk penerangan dan alat rumah tangga sebesar 21%, penggunaan listrik untuk gedung 11%, dan faktor lainnya sebesar 7%.

Proyeksi tersebut didasarkan pada kebutuhan energi terhadap penyejuk udara secara global yang bisa naik tiga kali pada 2050. Ini membuat kebutuhan kapasitas listrik baru akan sama dengan kapasitas listrik dari Amerika serikat, Eropa, dan Jepang saat ini.

Kendati begitu, IEA mencatat, hingga saat ini hanya 32% rumah tangga di Asia yang memiliki AC. Sementara di Indonesia hanya mencapai kurang dari 10% rumah tangga yang telah menggunakan AC, dan di Thailand kurang dari 30% rumah tangga memakai pendingin udara.

Dengan proyeksi tersebut, Fatih berharap, negara-negara Asia Tenggara bisa melakukan efisiensi penggunaan AC. "Efisiensi dari AC itu penting. Contoh di Asia Tenggara, rata-rata efisiensi AC itu tidak sampai sepertiga dari yang bisa kita temukan di Jepang. TIdak perlu ada teknologi, hanya perlu regulasi yang tepat. Makanya saya, IEA, kami berikan pendidikan 200 institusi pendidikan soal efisiensi," imbuh Fatih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×