kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Harga gabah kering panen (GKP) masih akan meningkat


Senin, 03 September 2018 / 18:04 WIB
Pengamat: Harga gabah kering panen (GKP) masih akan meningkat


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Pertanian yang juga Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas Santosa mengatakan, harga gabah kering panen (GKP) masih akan terus mengalami peningkatan karena kurangnya pasokan beras.

Menurut Dwi, harga rata-rata GKP di 46 kabupaten sentra produksi padi pada Agustus lalu sudah mencapai Rp 4.672 per kilogram (kg). Padahal, di bulan sebelumnya harga GKP di 46 kabupaten tersebut masih berkisar Rp 4.388 per kg.

Juli dan Agustus merupakan puncak panen gadu. Memasuki September, panen akan berkurang. Adanya peningkatan harga ini, menurut Dwi, menunjukkan ada masalah di sisi produksi. "Masalah yang kami lihat adalah kekeringan dan penurunan produksi di tingkat petani," ujar Dwi.

Dwi memaparkan, berdasarkan kajian AB2TI, hingga akhir Agustus, kekeringan di 14 kabupaten pusat produksi panen menyebabkan penurunan produksi sebesar 39,6%. Penurunan produksi ini pun tercermin dari tren peningkatan harga.

Dwi memperkirakan, harga GKP bisa menembus angka Rp 6.000 per kg dan harga beras medium bisa menyentuh Rp 13.000 - Rp 14.000 pada Januari hingga Februari. Angka ini meningkat pesat bila tidak ada intervensi dari pemerintah.

"Kenaikan harga harus diwaspadai pada November nanti. Karena mulai Oktober sudah paceklik. Panen ada, tetapi kecil. Stok akan terus menurun. Harga GKP dan beras di tingkat konsumen akan terlihat meningkat pesat di bulan ini," jelas Dwi.

Karena itu, Dwi mengusulkan supaya pemerintah mulai mengintervensi pasar pada Oktober, dengan begitu, harga akan terkendali. Dia berharap, intervensi pasar belum dilakukan dalam waktu dekat karena kenaikan harganya belum terlalu signifikan.

"Kenaikannya masih teramat kecil. kenaikan harga gabah pun masih di bawah 10%. Kriteria intervensi pasar itu kan kalau kenaikannya lebih dari 10%. Harapan kita, pemerintah memiliki cadangan beras yang cukup di akhir tahun ini. Memang pasti ada kenaikan harga, tetapi kan harapannya kenaikannya tak terlalu tajam," tandas Dwi.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata harga GKP di tingkat petani pada Agustus ini mencapai Rp 4.744 per kg, atau meningkat 3,05% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara di tingkat penggilingan harga GKP mencapai Rp 4,870 per kg atau meningkat 3,27% dibandingkan bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×