kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pengamat: Harga properti masih terus naik


Kamis, 21 April 2011 / 13:19 WIB
Pengamat: Harga properti masih terus naik
ILUSTRASI. Ini dia harga tiket masuk tempat wisata The Great Asia Africa Lembang. Dok: The Great Asia Africa Lembang.


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can

JAKARTA. Harga properti Indonesia bakal terus menanjak. Pengamat Properti Ali Tranghanda mengatakan, perkembangan harga properti tersebut sesuai mekanisme pasar.

Menurutnya, tren harga properti Indonesia masih akan terus naik karena belum mencapai titik mapan. Apalagi, lanjutnya, tanah di Indonesia masih terbilang melimpah.

Ditambah dengan adanya rencana kepemilikan asing yang tengah digiat-giatkan pemerintah dan pengembang maka ada proyeksi bahwa keuntungan (capital gain) Indonesia bisa mencapai 20%-30%. "Yield sewa Indonesia masih tertinggi di Asia Tenggara, bisa mencapai 10%-11%. Bandingkan saja dengan Singapura yang cuma 3%," katanya, Kamis (21/4).

Kondisi itu tentu berbanding terbalik dengan Amerika Serikat yang tengah mengalami kemerosotan industri properti. Di Amerika Serikat, bisnis properti sudah mulai ratusan tahun, sedangkan Indonesia baru efektif mulai pada 1970-an.

"Indonesia masih terbilang belum established dan masih mungkin berkembang. Di Amerika, tanah sudah sangat terbatas, di sana lebih banyak take over gedung dan sangat terkait ekonomi dan pergerakan saham," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×