Reporter: Dani Prasetya | Editor: Edy Can
JAKARTA. Potensi koridor Jalan Satrio yang berada di segitiga emas pusat bisnis Jakarta tergerus penambahan proyek pembangunan jalan layang baru.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah membangun jalan layang yang menghubungkan Tanah Abang-Kampung Melayu di kawasan itu. Pembangunan proyek jalan layang itu disebut menjadi salah satu solusi kemacetan yang kerap menghinggapi area menuju pusat bisnis Kuningan Jakarta.
"Kembali lagi ini merupakan rencana tambal sulam yang selalu muncul dalam tata ruang (Pemprov) DKI," ungkap Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda, kepada KONTAN, Kamis (21/4).
Dia berpendapat, koridor potensial itu sepertinya tidak dilengkapi dengan antisipasi pertambahan kendaraan bermotor. Sebagai contoh, adanya garis sempadan bangunan di setiap proyek yang sangat pendek sehingga tidak memungkinkan pelebaran jalan. "Bahkan integrasi angkutan umum buruk," tuturnya.
Karena itu, Ali menilai krisis lalu lintas Jalan Satrio tidak hanya dapat diselesaikan sebatas membangun jalan layang baru. "Kawasan itu seharusnya menjadi koridor potensional, tapi tidak direncanakan dengan baik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News