kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat: Relaksasi PPnBM mobil penumpang perlu memuat simulasi penghitungan insentif


Kamis, 18 Februari 2021 / 16:49 WIB
Pengamat: Relaksasi PPnBM mobil penumpang perlu memuat simulasi penghitungan insentif
ILUSTRASI. Karyawan menjelaskan salah satu produk mobil kepada calon pembeli. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

Di sisi lain, efektivitas pemberian insentif PPnBM dalam mendongkrak kinerja industri otomotif nasional juga masih disangsikan. Pengamat Otomotif Bebin Djuana menilai, dampak pemberian insentif PPnBM untuk kendaraan bermotor pada segmen kendaraan dengan cc < 1500, yaitu untuk kategori sedan dan 4x2 bisa jadi memiliki dampak yang tidak terlalu signifikan.

Menurutnya, kendaraan dengan spesifikasi cc di bawah 1500, yaitu kategori sedan dan 4x2 didominasi oleh kendaraan di rentang harga di bawah Rp 300 juta. Ceruk pasar untuk kendaraan pada rentang harga tersebut, kata Bebin, didominasi oleh kelompok konsumen yang terkena imbas negatif efek gulir pandemi Covid-19.

Makanya, Bebin menilai bahwa dampak pemberian insentif untuk segmen kendaraan tersebut bisa jadi tidak terlalu signifikan. Pemberian insentif PPnBM menurut Bebin akan lebih efektif apabila menyasar segmen kendaraan yang lebih luas dengan rentang harga yang lebih tinggi.

“Kalau  (kriterianya) dilonggarkan, misalnya boleh menjangkau kendaraan yang nilainya sampai dengan Rp 500 juta. Ini kan kelas medium yang masih punya daya beli,” kata Bebin kepada Kontan.co.id, Selasa (16/2).

Di lain pihak, para pelaku otomotif masih cenderung enggan banyak berspekulasi soal insentif PPnBM. Regulasi berikut petunjuk teknis dan pelaksanaan (juklak dan juknis) yang belum terbit menjadi alasan dari sikap tersebut.

Head of 4W Brand Development & Marketing Research SIS, Harold Donnel mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkap bagaimana proyeksi harga mobil-mobil Suzuki apabila insentif PPnBM sudah berlaku nanti. 

“Yang pasti kita akan mengikuti juknis yang nanti akan diberikan. Kalau kemarin kan bahasanya baru insentif berapa persen berapa persen, tapi de facto juknisnya seperti apa regulasinya seperti apa kan belum ada,” ujar Harold kepada Kontan.co.id, Selasa (16/2).

Sikap serupa juga dijumpai pada Daihatsu. Divisi Marketing & Customer Relation PT Astra International-Daihatsu, Hendrayadi Lastiyoso mengatakan, pihaknya masih terus menghitung potensi perubahan/penurunan harga mobil Daihatsu setelah insentif PPnBM berlaku nanti. Hanya saja, ia mengaku belum bisa mengungkap bagaimana proyeksi perubahan harganya lantaran masih menunggu terbitnya regulasi juklak dan juknis.

“Kami masih sedang menghitung perubahan/penurunan price list baru nya berdasarkan price list saat ini. Tetapi sekali lagi, untuk implementasi pasti nya, kami masih akan menunggu juklak teknis nya keluar terlebih dahulu,” ucap Hendrayadi kepada Kontan.co.id, Selasa (16/2).

Meski begitu, pelaku industri otomotif cukup optimis bahwa pemberian insentif PPnBM bisa menggairahkan industri otomotif nasional. Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto berharap, pembelian mobil dan produksi mobil bisa meningkat setelah insentif PPnBM diberlakukan. 

“Untuk proyeksi dampaknya kita tunggu saja perkembangan di bulan-bulan mendatang,” kata Jongkie kepada KOntan.co.id, Minggu (14/2).

Direktur P2Humas Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Neilmadrin Noor menyampaikan, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) tengah mengkaji regulasi pemberian insentif PPnBM mobil penumpang. Nantinya, regulasi insentif PPnBM akan diterbitkan dalam bentuk PMK. “Kami juga sedang menunggu aturannya terbit, karena kajian kebijakan tersebut di BKF,” kata Neilmadrin kepada Kontan.co.id, Rabu (17/2).

Selanjutnya: Ada relaksasi PPnBM, simak rekomendasi analis untuk saham otomotif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×