kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Pengamat: Saat ini mendorong produk lokal lebih kompetitif


Jumat, 06 Juli 2018 / 20:53 WIB
Pengamat: Saat ini mendorong produk lokal lebih kompetitif
ILUSTRASI. Bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan-kebijakan strategis yang dilakukan pemerintah dirasa masih kurang mujarab mengatasi pelemahan rupiah dan sentimen perang dagang global. Mulai dari online single submission (OSS), tax holiday, tax allowance, dan percepatan restitusi pajak.

"Menurut saya belum cukup, namun setidaknya bisa membantu dalam jangka pendek," kata Peneliti Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Rulli Nasrullah, Jumat (6/7).

Rulli berpendapat pemerintah harus mulai mendorong produk-produk Indonesia lebih kompetitif. Tujuannya untuk memaksimalkan kinerja ekspor.

“Dengan cara meminimalkan biaya logistik, menekan cost produksi produk Indonesia dengan cara mewujudkan kebijakan permodalan yang lebih murah, kebijakan buruh yang kompetitif, dan menghilangkan hambatan ekspor baik yang hard infrastruktur maupuan soft infrastructure," ujarnya.

Hari ini, Amerika Serikat resmi menabuh perang dagang dengan China. Pemerintah negeri Paman Sam mengenakan tarif impor senilai US$ 34 miliar terhadap produk asal China. AS juga berniat menerapkan kebijakan serupa terhadap sejumlah negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×