Reporter: Dimas Andi, Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis rumah sakit di Indonesia masih cukup bergairah di tengah masa pandemi. Di tengah kesibukan merawat pasien yang sempat membludak saat kasus Covid-19 meningkat, pengelola rumah sakit masih tetap menjalankan agenda ekspansi bisnisnya sepanjang tahun ini.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Ichsan Hanafi mengatakan, kegiatan ekspansi bisnis seperti penambahan rumah sakit baru tidak terpengaruh oleh kondisi pandemi Covid-19. Justru, keberadaan pandemi membuat kebutuhan terhadap sarana atau fasilitas kesehatan mengalami peningkatan.
“Para pengelola rumah sakit melihat kondisi demografi penduduk Indonesia sebagai peluang untuk ekspansi,” kata dia, Kamis (9/9).
Ichsan menyebut, pertumbuhan jumlah rumah sakit baru di tahun ini dapat berada di kisaran 3%--5%. Adapun jumlah rumah sakit di seluruh Indonesia mencapai kisaran 3.000 unit yang mana 65% di antaranya merupakan rumah sakit swasta.
Ia berharap, ke depannya para investor mau membangun rumah sakit secara gencar di luar Pulau Jawa, terutama kawasan Indonesia Timur. Pemerataan jumlah rumah sakit di seluruh daerah sangatlah penting mengingat akses terhadap fasilitas kesehatan merupakan hak setiap masyarakat.
Baca Juga: Ini sejumlah ekspansi bisnis Mitra Keluarga (MIKA) yang dikerjakan tahun 2021
Maka dari itu, ARSSI berharap pemerintah mau memberikan insentif bagi pelaku usaha yang hendak menggarap proyek rumah sakit baru di Indonesia Timur. “Kebanyakan di Indonesia Timur itu rumah sakit milik pemerintah dan rumah sakit umum daerah (RSUD). Pembangunan rumah sakit swasta tidak semasif di Jawa,” ungkapnya.
Salah satu perusahaan yang tengah berekspansi menambah jaringan rumah sakit baru adalah PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Head of Investor Relations MIKA Aditya Widjaja mengatakan, saat ini MIKA telah merealisasikan proses pembangunan dua dari tiga rumah sakit anyar yang dicanangkan. Kedua rumah sakit ini dijadwalkan akan mulai beroperasi pada kuartal III hingga kuartal IV-2022 mendatang.
Dalam catatan Kontan, dua rumah sakit baru tersebut berada di Cikarang, Jawa Barat dan Tangerang Selatan. Masing-masing rumah sakit ini memiliki kapasitas mencapai 200 tempat tidur. Namun, saat awal operasi, MIKA hanya akan membuka sekitar 50 sampai 70 tempat tidur terlebih dahulu.
Selain itu, MIKA juga tengah mengusahakan pembangunan satu rumah sakit lagi yang berlokasi di Tegal, Jawa Tengah. Aditya bilang, saat ini pihaknya masih terkendala di proses perizinan. Apabila proses tersebut bisa segera selesai, maka pembangunan rumah sakit baru ketiga ini dapat dieksekusi pada akhir tahun 2021 atau paling lambat di awal tahun depan.
“Kalau yang ketiga kami belum bisa pastikan, kalau ada target kalau bisa mau tahun ini. Cuma memang masih terkendala di proses perizinan. Jadi, kalau perizinan bisa diselesaikan secepatnya, kalau memungkinkan tahun ini, kami akan juga eksekusi tahun ini atau awal tahun depan,” ungkap dia, Kamis (9/9).
Guna memuluskan rencana ekspansi tersebut, MIKA menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 350 miliar-Rp 360 miliar. Adapun hingga semester I-2021, serapan capex MIKA baru mencapai 28% atau sekitar Rp 99 miliar dari total capex di tahun ini.
Selanjutnya: Omni Hospitals (SAME) Akan Mengakuisisi 66% Saham RSGK yang Baru Listing Hari Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News