kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengelolaan data migas bakal diperkuat, pemerintah ingin tiru Mesir


Kamis, 03 Desember 2020 / 15:21 WIB
Pengelolaan data migas bakal diperkuat, pemerintah ingin tiru Mesir
ILUSTRASI. Kementerian ESDM kini tengah berupaya memperkuat data hulu migas untuk menarik minat investor.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kini tengah berupaya memperkuat data hulu minyak dan gas bumi (migas) tanah air guna menarik lebih banyak investor.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Eksplorasi Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, pengelolaan data migas yang baik bakal menjadi daya tarik bagi para investor untuk melakukan eksplorasi di Indonesia.

Ia mengkaui, saat ini Kementerian ESDM tengah melakukan transformasi penyiapan data dan berencana menggandeng lembaga terbaik. Langkah ini sama seperti yang dilakukan Mesir hingga akhirnya berhasil memperoleh Giant Discovery.

"Melalui Pusdatin ESDM punya rencana bangun data digital hulu migas. Sedang proses dan dekati provider teknologi terbaik. Sekarang adalah era digital, kita tidak ingin tertinggal," terang Nanang dalam gelaran 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas, Kamis (03/12).

Baca Juga: Ahok beberkan sejumlah solusi sektor migas untuk menekan CAD

Informasi saja, Mesir sejak 2015 hingga 2017 melakukan eksplorasi secara masif guna menyediakan data 3D dengan menggandeng lembaga geosains dunia. Alhasil, data yang ditawarkan Mesir laku dan banyak calon investor tertarik.

Adapun, untuk sampai ke tahapan produksi, pemerintah Mesir tergolong cepat pasalnya untuk pengeboran saja tidak perlu memakan waktu hingga 3 tahun seperti yang terjadi di Indonesia.

Selain itu, pemerintah Mesir pun juga membangun infrastruktur pipa sepanjang 200 km di Lapangan Zohor ke Meditarian LNG di daratan.

Selanjutnya: Luhut: Pengembangan industri migas akan dilakukan lewat pengembangan petrokimia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×