Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peran pengembang sangat esensial dalam mengatasi masalah polusi udara. Para pelaku industri real estate harus mulai sudah fokus melakukan pembangunan berkelanjutan dengan menghadirkan eko green living sebagai solusi untuk meredam masalah polusi udara.
Menurut Nirwono Joga Pengamat Tata Kota, kondisi polusi udara yang terjadi di wilayah Jabodetabek tidak akan mengalami perubahan dalam lima tahun ke depan jika tidak ada aksi nyata dari semua pihak untuk mengatasi akar masalahnya.
Dari sisi swasta, pengembang harus melakukan aksi nyata dengan mulai membangun kawasan eco green living. "Untuk membangun kota dengan kawasan udara bersih maka harus dibangun konsep kawsasan eco green living. Untuk menghadirkan konsep ini tentu butuh waktu," kata dia dalam forum diskusi, Senin (18/9).
Nirwono bilang, masalah polusi udara di Jabodetabek sebetulnya bukan hal yang baru. Jakarta selalu ada di urutan antara 1 hingga 3 terkait polusi udara dalam lima tahun terakhir.
Dia menyebut, diperlukan empat pilar sebagai pondasi untuk mewujudkan eco green living. Pertama, menghadirkan kondisi nyaman untuk pejalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya, misalnya menuju sekolah, pasar, dan fasilitas lainnya dalam kawasan.
Oleh karena harus dibangun pedestrian oriented development (POD) seperti yang ada di luar negeri. Namun, konsepnya dimodifikasi lagi dengan dipayungi pepohonan mengingat iklim di Indonesia merupakan iklim trofis, berbeda dengan luar negeri.
Baca Juga: Ikatan Alumni IBM Indonesia: Penanganan Masalah Sampah Perlu Kolaborasi Semua Pihak
Kedua, pengembangan kawasan perumahan harus berhubungan dengan lingkungan yang sehat, mulai dari air hingga udaranya. Ketiga, membangun budaya jalan kaki. Keempat,
menghadirkan ekologi pada makhluk lain. "Dengan udara udara bersih dan lingkungan sehat maka hewan seperti burung akan muncul.
Sementara itu Lilia Sukotjo Sales & Marketing Director PT Alam Sutera Realty Tbk mengatakan, pihaknya sejak awal telah merancang kawasan Alam Sutera menjadi kota dengan pembangunan berkelanjutan. Kawasan dengan luas pengembangan 800 hektare (ha) tersebut sudah dibangun dilengkapi dengan pedestrian dan pepohonan di pinggir jalan sejak tahun 1994.
“Kami sangat setuju solusi mengurangi polusi adalah dengan membangun budaya jalan kaki, dengan istilah POD. Untuk mendorong pejalan kaki maka pedestrian yang dihadirkan harus sehat, ruangnya cukup sehingga nyaman bagi pejalan kaki, tidak berpotensi tersandung masuk got. Jalanan juga harus aman dari kriminalitas," kata Lilia.
Aspek kenyamanan dan keamanan pedesterian sudah diperhatikan Alam Sutera sejak awal dalam perencanaan kawasan. Itu sebabnya, kata Lilia, hirarki pedestrian di Alam Sutera berbeda-beda sesuai geografis areanya dan semuanya berkanopi pepohonan agar nyaman.
Baca Juga: Tiga Tokoh Senior Properti Ini Raih Lifetime Achievement Awards
Saat ini Alam Sutera tengah mengembangan proyek baru yang mengusung eko green living seluas 19 ha di dalam Alam Sutera. Proyek bernama Eskala dikembangkan menjadi kawasan hunian, komersial, dan dilengkapi dengan hutan kota yang dinamai Rimba seluas 4 ha. Kawasan Eskala juga dikeliling dengan pedestrian sepanjang 1,75 kilometer.
Untuk produk hunian, Alam Sutera sedang membangun kondomonium Elevee di dalam kawasan Eskala. Kondominium ini akan dibangun tiga tower. Dua tower pertama dengan kapasitas 533 unit sudah dipasarkan dan telah terjual 80% hingga saat ini.
Alvin Andronicus Chief Marketing Officer Elevee Condominium menegaskan, motivasi konsumen membeli hunian di Elevee karena merasa nyaman akan lingkungan Alam Sutera yang mengusung konsep eco green living. “Lingkungan kami ditopang oleh akses tol dan menerapkan prinsip pedestrian oriented development (POD). Ini sarana yang mumpuni bagi penghuni untuk berjalan kaki. Dan budaya jalan kaki, bersepeda ini telah menjadi kesadaran dan kegandrungan masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, terkait pemasaran tower selanjutnya atau tower ketiga di Elevee Condominium akan memakai material double glass agar lebih ramah lingkungan. Selain itu, ceiling-nya lebih tinggi dari tower pertama dan kedua. "Hingga saat ini marketing sales dua tower Elevee Condominium telah mencapai 80%, sedangkan serah terima tahap pertama kami jadwalkan awal 2025," jelas Alvin Andronicus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.