Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paramount Enterprise International (PEI) siap memperbesar porsi pendapatan berulang atau recurring income seiring dengan semakin matangnya kawasan kota-kota mandiri yang dikembangkan perusahaan ini.
Recurring income merupakan salah satu kekuatan utama bagi pengembang. Porsi pendapatan berulang yang besar sangat membantu developer bisa menjaga stabilitas pertumbuhan kinerja meski terjadi fluktuasi pasar properti.
M. Nawawi, Presiden Direktur PEI mengungkapkan, idealnya perusahaan properti memiliki porsi recurring income sebesar 40% agar pertumbuhan terjaga stabil dan berkelanjutan. Oleh karena itu, PEI sudah memacu pengembangan produk yang menghasilkan pendapatan berulang sehingga dalam empat tahun terakhir porsinya terhadap pendapatan perusahaan berhasil dijaga di kisaran 15%-20%.
“Dalam target rencana pembangunan lima tahun (Repelita) PEI, porsi recurring income ditargetkan menuju 40%. Sisa land bank kami di kawasan Gading Serpong akan kami arahkan menjadikan penghasil recurring income. Di Paramount Petal juga sudah dilakukan feasibility study untuk pengembangan rumah sakit dan hotel,” ungkap Nawawi saat ditemui KONTAN, Senin (26/11).
Baca Juga: Survei BI: Penjualan Rumah Tapak Turun di Kuartal III 2024, Utamanya Tipe Kecil
Seperti diketahui, Paramount didirikan oleh mendiang Handiman Cokrosaputra, pengusaha yang juga pemilik Batik Keris. Perusahaan ini berkembang hingga memiliki empat lini bisnis yang bernaung di bawah bendera PEI. Berawal dari properti, perusahaan ini melakukan ekspansi ke bisnis hotel dan hospitality, bisnis kesehatan dan kecantikan, serta bisnis energi.
PEI akan resmi menginjak usia 18 tahun pada 18 Desember 2024 mendatang. Di usianya yang semakin matang, pengembang ini semakin optimis dalam menghadapi perkembangan industri properti, perhotelan, dan layanan kesehatan ke depan.
“Usia 18 Tahun merupakan usia menuju kedewasaan. Kami ingin bergerak maju dalam inovasi dan kualitas produk, serta memberi dampak yang berkelanjutan kepada masyarakat luas,” ucap Nawawi.
Di sektor properti, PEI lewat Paramount Land telah mengembangkan tiga kawasan, yakni Gading Serpong, Paramount Semarang, Paramount Manado, dan Paramount Petals. Di kawasan Gading Serpong yang kini sudah berkembang pesat, sisa cadangan lahan tersisa sekitar 200 hektare (ha). Sementara di Paramount Land sudah rampung dikembangkan sehingga PEI tinggal menikmati pendapatan berulang.
Adapun Paramount Manado untuk sementara belum dilakukan pengembangan baru lagi. Nawawi bilang, cadangan lahan di kawasan tersebut masih ada sekitar 20,8. Sedangkan Paramount Petal dengan total luas pengembangan 400 ha baru dikembangkan sekitar 75 ha.
Baca Juga: Tarif PPN Naik, Pasar Properti Bisa Menukik
Di bisnis hotel dan hospitality, PEI lewat Parador Hotels & Resorts telah memiliki 10 portofolio yang terdiri dari 9 hotel dan satu apartemen. Diantaranya, Atria Hotel Gading Serpong, Atria Hotel Malang, Atria Hotel Magelang, Atria Residences Gading Serpong, Fame Hotel Gading Serpong, Fame Hotel Sunset Road Bali, Vega Hotel Gading Serpong, Starlet Hotel Serpong, Starlet Hotel BSD, dan Starlet Hotel Jakarta Airport.
Johannes Hutauruk, Chief Operating Officer Parador Hotels and Resort mengatakan, pihaknya terus menghadirkan inovasi pada jaringan hotel yang dimiliki. Setelah merenovasi Atria Serpong, Paradors juga kini melakukan renovasi di Atria Malang.
Ia mengungkapkan, tingkat okupansi jaringan hotel Paradors cukuop baik, rata-rata mencapai 78% tahun ini. “Meski pada hotel yang renovasi ada penurunan okupansi, tapi secara rata-rata okupansi hotel kami mencapai 78%, bahkan di Bali mencapai 90%,” ujarnya.
Johannes optimistis bisnis hotel Paradors akan terus tumbuh baik sejalan dengan inovasi yang dilakukan perusahaan. Ia memprediksi bisnis hotel PEI akan mencatatkan petumbuhan bisnis 9%-10%.
Di bisnis kesehatan dan kecantikan, PEI telah memiliki Rumah Sakit Bethsaida Gading Serpong, Rumah Sakit Bethsaida Serang, dua Klinik Bethsaida dan Seraphim Medical Center. Bertsaida Serang yang baru beroperasi pada Agustus 2024 telah mencatatkan okupansi hingga 30%-40%.
Hans Wijaya Prakasya, CEO Bethsaida Hospitals menyampaikan, pihaknya berkomitmen melakukan peningkatan layanan, alat medis, dan juga sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian dari transformasi bisnis yang dilakukan untuk menghadirkan sistem kesehatan yang memadai.
Raup Marketing Sales Rp 5,4 Triliun
Paramout Land merupakan salah satu pengembang non emiten terbesar di Tanah Air dari sisi penjualan. Hingga Oktober 2024, pengembang ini telah membukukan marketing sales sebesar Rp 5,4 triliun.
Meskipun sektor properti menghadapi beragam tantangan tahun ini, Paramount Land masih bisa mencetak penjualan cukup besar. Tantangan tersebut di antaranya penurunan daya beli masyarakat. Lalu adanya ketidakpastian politik di awal tahun karena perhelatan pemilihan presiden dan ketidakpastian kebijakan yang membuat konsumen cenderung wait and see.
Chrissandy Dave, Direktur Eksekutif Marketing & Sales Paramount Land optimistis pihaknya bisa membukan marketing sales hingga Rp 5,8 triliun. “Tahun ini, jumlah unit rumah yang kita jual lebih sedikir dari target awal, tetapi dari harga terjadi peningkatan. Ini karena kami fokus melakukan penjualan di klaster-klaster eksisting dan produk komersial,” kata dia.
Untuk mengejar penjualan sampai akhir tahun, Paramount Land masih akan menggelar program penjualan bertajuk Spectacular Year End Rewards. selama periode 1 November hingga 31 Desember 2024. Program yang merupakan bagian dari perayaan ulang tahun PHE ini berlaku untuk produk-produk pilihan di Gading Serpong dan Paramount Petals.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Hapus BPHTB dan PBG untuk Program 3 Juta Rumah
Di samping itu, kata Chrissandy, Paramount Land juga fokus melakukan pengembangan infrastruktur tahun ini. Pengembang ini sudah memulai pembangunan proyek infrastruktur akses tol langsung Paramount Petals Juni lalu dan yang diperkirakan selesai di akhir 2025. Pembangunan infrastruktur jalan juga dilakukan perusahaan ini di kawasan Gading Serpong.
Tahun depan, Paramount Land optimistis industri properti akan tampil lebih cerah. Pengembang ini untuk sementara menargetkan marketing sales tumbuh sekitar 12% tahun 2025. Ada sejumlah klaster yang akan dirilis untuk mencapai target itu, baik hunian maupun produk komersial.
“Saya yakin, dengan adanya pemerintahan baru, dibentuknya Satgas Perumahan dan program awal yang diluncurkan Kementerian Perumahan, akan membawa optimisme terhadap pelaku industri properti,” pungkas Nawawi.
Selanjutnya: Mulai Sibuk Jelang Pilkada 2024, Ini Gaji KPPS & Tugas-Tugasnya
Menarik Dibaca: 4 Promo Mako Bakery Terbaru 2024: Dessert Cup hingga Apple Pie Rp 19.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News