kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengembang optimistis pasar properti semakin bagus


Kamis, 28 Juni 2018 / 15:02 WIB
Pengembang optimistis pasar properti semakin bagus
ILUSTRASI. Pengembang properti


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pengembang besar sedang mempersiapkan proyek-proyek baru berskala besar tahun ini. Tampaknya, mereka sudah semakin optimistis bisnis properti ke depan akan semakin membaik.

Misalnya PT Pakuwon Jati Tbk, tengah mematangkan pengembangan kawasan baru di Bekasi, berupa superblok terpadu seluas 3,6 hektare (ha). Di proyek ini akan dibangun empat tower apartemen dengan total luas area 118.000 meter persegi (m²), mal  seluas 71.000 m² dan hotel bintang empat sebanyak 330 kamar.

Rencananya, kawasan superblok itu mulai digarap tahun depan dan diharapkan rampung dalam empat tahun. Saat ini, Pakuwon sedang merampungkan segala proses perizinan proyek bernilai Rp 1,8 triliun tersebut.

Stefanus Ridwan, Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), mengatakan, pihaknya membangun superblok terpadu lantaran lokasi tersebut dinilai sangat strategis, didukung dengan proyek infrastruktur. "Proyek di Bekasi ini memang cukup strategis karena hanya 300 meter dari stasiun LRT dan dekat dengan pintu tol Bekasi Barat," katanya, Selasa (26/6).  Kelak, apartemen dibangun berada di atas mall, karena  dari sisi pemasaran bisa cepat laku. Pengembang ini membidik segmen pasar kelas atas  karena mengembangkan mixed use development.

Sementara PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memilih ekspansi ke luar Jawa membangun kawasan kota mandiri. Pada kuartal III-2018, Summarecon siap merilis proyek kota mandiri keenam bertajuk Summarecon Mutiara Makassar. Tahap pertama pembangunan berupa klaster hunian tapak berisi 200 unit-300 unit.

Summarecon akan melego hunian ini seharga Rp 1 miliar per unit. SMRA menilai, segmen harga tersebut masih cukup besar di Makassar. Mereka memilih mengembangkan hunian agar kawasan hidup terlebih dulu. "Kalau kawasan sudah hidup baru kami kembangkan komersial,"  ujar  Jemmy Kusnadi, Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung baru-baru ini. Kini, SMRA masih dalam tahap membangun infrastruktur Summarecon Mutiara Makassar. Mereka membangun jalan dan rumah contoh. Perkiraan nilai investasi proyek anyar tersebut Rp 500 miliar.

Pengembang lain, PT Ciputra Development Tbk (CTRA), juga menyiapkan proyek berskala besar untuk peluncuran semester II-2018, yakni Citra Sirkuit Residence Sentul seluas 100 ha. "Proyek ini akan diluncurkan kuartal IV-2018 dan tahap pertama dibangun landed house semua," ungkap Agus Surja Widjaja, Direktur Ciputra Group.

Proyek kedua di Cawang, Jakarta Timur,  bertajuk Citra Natura Jakarta, yang mulai dibangun kuartal III-2018.  Realisasi sangat tergantung proses perizinan.

Adapun PT Intiland Development Tbk (DILD) bakal merilis dua proyek baru tahun ini, yakni kawasan terpadu Tierra di Dharmo Harapan Surabaya dan apartemen di TB Simatupang, Jakarta Selatan. Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono menyebutkan, kedua proyek itu meluncur pada kuartal IV-2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×