kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan EBT butuh akselerasi, begini strategi Kementerian ESDM


Jumat, 14 Agustus 2020 / 16:42 WIB
Pengembangan EBT butuh akselerasi, begini strategi Kementerian ESDM
ILUSTRASI. Energi baru terbarukan (EBT)


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyadari perlu ada upaya khusus dalam pemanfaatan energi baru terbarukan demi mencapai target bauran 23% di 2025 mendatang.

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Hariyanto menuturkan, jika tetap mengacu dengan strategi saat ini maka target bauran 23% akan sulit tercapai.

Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah merampungkan Peraturan Presiden terkait EBT yang mengatur sejumlah hal antara lain, percepatan penerapan EBT, mengatur harga EBT yang diklaim memberikan keuntungan bagi semua stakeholder dan harga pembelian tenaga listrik yang ditargetkan dapat memberikan nilai keekonomian yang wajar.

Baca Juga: Pemerintah didesak untuk segeara beralih dari pembangkit fosil ke pembangkit EBT

"Strategi akselerasi pencapaian target EBT yakni pengembangan PLTS dan biomassa secara masif, sinergi dengan rencana pembangunan ekoturisme misalnya Flores Geothermall Island," kata Hariyanto dalam diskusi virtual, Jumat (14/7).

Langkah akselerasi lain yang akan dilakukan yakni lewat pengembangan model resource based renewable energy development. Sebagai contoh, melalui pemanfaatan PLTA skala besar yang bisa menyalurkan listrik ke industri smelter.

Kemudian, pengembangan biofuel dan greenfuel serta pengembangan dan modernisasi sistem jaringan infrastruktur listrik nasional.

Di sisi lain, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Harris Yahya mengungkapkan pandemi covid-19 juga memberi peluang untuk pengembangan EBT terlebih terjadi fluktuasi harga energi fosil.

"Kalau kita lihat dampaknya untuk pembangkit EBT tidak separah dengan pembangkit non EBT, ini membuka peluang untuk bisa lakukan recovery dengan manfaatkan EBT," ungkap Harris dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Perlu ada akselerasi demi kejar target bauran EBT 23%

Harris melanjutkan, sejumlah upaya akselerasi akan dilakukan terkhusus oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"PLN ada upaya lain, selain yang sudah ditetapkan dalam RUPTL, PLN targetkan akselerasi EBT lewat green booster dan power plant skala besar juga dengan PLTS atap. Kalau bisa konsisten maka target bauran 23% bisa tercapai," pungkas Harris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×