kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembangan petrokimia TubanPetro diyakini mampu menahan defisit neraca dagang


Senin, 29 Juli 2019 / 11:00 WIB
Pengembangan petrokimia TubanPetro diyakini mampu menahan defisit neraca dagang


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

Peraturan Pemerintah (PP) yang akan menjadi payung hukum pengembangan industri petrokimia pun sudah di meja Presiden, yang diharapkan segera ditandatangani.

Baca Juga: Kemperin sebut industri petrokimia nasional butuh peran Tuban Petro

“Pengembangan dan optimalisasi petrokimia oleh pemerintah melalui TubanPetro, itu bagus sekali. Harus diapresiasi, karena kebijakan ini diharapkan menjadi bagian dari strategi besar membangun industri hulu dan juga hilir. Jadi roadmap nya jelas. Industri apa saja yang akan dikembangkan di hulu dan apa saja yang dikembangkan di hilir. Bagaimana linkage-nya, agar benar-benar menjadi kebijakan yang efektif,” ujar Piter.

Menurut Piter, sudah saatnya, pemerintah menata struktur ekonomi dan industri agar semua aspek terintegrasi. Pengembangan satu industri tertentu, seperti petrokimia, memiliki kepastian dari sisi pasokan bahan baku.

Ditempatkan di satu lokasi, agar memudahkan dari sisi produksi.  Juga, ada kemudahan lain agar investor bisa lebih tertarik.

“Pengembangan industri petrokimia di dalam negeri suatu keharusan, untuk memperkokoh struktur ekonomi, sekaligus menahan agar tidak terus terjadi defisit. Namun juga tak kalah penting, semua dilihat secara menyeluruh, di hilirnya seperti apa? Di hulu, suplai untuk bahan baku apakah terjamin, pastikan betul,” papar Piter.

Baca Juga: Urgensi industri petrokimia terintegrasi

Hal senada diungkapkan Wakil Komisi Tetap Industri Hulu dan Petrokimia Kadin Indonesia, Achmad Widjaya. Ia sepakat bahwa pengembangan industri petrokimia nasional harus segera diperkuat. 

Karena itu, ia berharap di periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, dari sisi ketahanan industri dan energi juga mutlak diperhatikan karena itu akan mendukung tercapainya visi 2030.

Ia pun setuju, harus ada sinergi di lintas sektor, juga sinergi berbagai perusahaan negara dengan swasta, seperti yang terlihat sektor infrastruktur yang mampu bersama-sama, bahu membahu.

“Pertamina misalnya, mampu tidak sinergi sebagai holding company? Kalau bisa, akan banyak yang bisa dikerjakan.  Pengembangan sektor petrokimia juga ini sangat urgent, karena itu jangan sampai ada lagi kendala-kendala seperti pasokan bahan baku, ke industri petrokimia,” ujar Widjaja.(Willy Widianto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengembangan Industri Petrokimia Diyakini Bisa Atasi Defisit Neraca Perdagangan,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×