kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Pengemudi jadi andalan aplikasi transportasi


Sabtu, 19 Desember 2015 / 19:05 WIB
Pengemudi jadi andalan aplikasi transportasi


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Untuk sementara, pebisnis aplikasi transportasi bisa bernafas lega. Pemerintah membolehkan layanan ini beroperasi laiknya transportasi umum. 
Meski begitu, para pebisnis ini menyatakan kesediaannya untuk terus berdiskusi dengan pihak regulator. Tujuannya jelas, supaya usaha yang sudah dirintis bisa terus berjalan. 

"Kami secara proaktif akan berdiskusi dengan pemerintah dan memperjuangkan kepentingan mitra, pelanggan, dan masyarakat," kata Pingkan Irwin, Vice President of Marketing PT Gojek Indonesia, dalam keterangan tertulis, Jumat (18/12). 
Manajemen Gojek sendiri memaklumi, perkembangan bisnis aplikasi ini tumbuh sangat cepat sehingga pihak regulator seolah terlambat mengantisipasinya. 

Asal tahu, Gojek Indonesia bakal mengandalkan pengemudi Gojek sebagai pilar pengembangan lini bisnis yang lainnya, misalnya layanan Go Mart. Ini adalah layanan seperti belanja online (e-commerce). 

Tugas para pengemudi Gojek, setelah mendapat pesanan barang, adalah mengantarkan pesanan tersebut kepada klien. 

Nah, untuk mengoperasikan Go Mart yang baru meluncur dua bulan lalu, Gojek sudah menjalin kerjasama dengan 43 peritel, mulai dari supermarket, minimarket, hingga toko khusus, seperti toko binatang peliharaan serta toko farmasi. 

Memang untuk sementara layanan ini baru tersedia di Jabodetabek. Ke depan, manajemen Gojek akan memperluas areal hingga Medan, Semarang dan Yogyakarta, yakni wilayah-wilayah yang sudah ada layanan Gojek. 

Grabtaxi Indonesia, yang menaungi Grabbike, juga tak memungkiri bila sewaktu-waktu bisnis pengiriman barang bisa jadi andalan perusahaan ini. 
"Kemungkinan ini selalu ada. Kami selalu melihat apa yang diperlukan sebuah kota atau negara," kata Kiki Rizki, Kepala Pemasaran Grabtaxi Indonesia, kepada KONTAN, Jumat (19/12). 

Namun bisnis transportasi, menurutnya, tidak melulu memakai moda transportasi roda dua. Bila ada permintaan di pasar Indonesia, bisa saja Grabtaxi Indonesia membuat layanan transportasi via helikopter atau memakai mobil premium. Soalnya, Grabtaxi ingin memberikan solusi ke masyarakat cara menggunakan transportasi dan mengirim barang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×