kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengerjaan proyek LSM Gunung Raja Paksi (GGRP) sudah 87%


Minggu, 22 Agustus 2021 / 17:39 WIB
Pengerjaan proyek LSM Gunung Raja Paksi (GGRP) sudah 87%
ILUSTRASI. Pabrik baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) masih mengawal 2 agenda ekspansi pada tahun ini. Salah satu dari agenda ekspansi tersebut, yakni upgrade fasilitas Light Section Mill (LSM) sudah hampir rampung dan mendekati tahap operasi komersial. 

Saat fasilitas ini kembali beroperasi komersial nanti, kapasitas produksi GGRP untuk produk-produk baja I dan H section (produk I Beam dan H Beam) akan bertambah dari semula sekitar 480.000 ton per tahun menjadi 980.000 ton per tahun.

Director of Public Relation GGRP,  Fedaus mengatakan, saat ini kemajuan alias progres dari ekspansi LSM sudah mencapai 87%. Kalau tidak aral melintang, fasilitas LSM ini diharapkan bisa rampung pada paruh kedua tahun ini.

“Jadi harapannya bulan-bulan Agustus-September ini mereka (teknisi)  bisa datang untuk commissioning (uji coba), karena kan sudah mencapai 87%, tinggal 13% lagilah selesai. diharapkan di kuartal empat ini semuanya selesai dan kita operasikan,” kata Fedaus kepada Kontan.co.id, Minggu (22/8).

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) optimistis industri baja ke depannya akan jauh lebih baik.

Ekspansi upgrade fasilitas LSM sudah sejak akhir 2018 silam. Mulanya, ekspansi LSM direncanakan bisa commissioning pada tahun 2020 lalu,  namun realisasi rencana ini pada akhirnya ditunda seiring mobilitas yang terhambat di tengah Covid-19. Secara kumulatif, total investasi pengerjaan ekspansi upgrade fasilitas LSM dari awal sampai selesai (Akhir 2018-2021) diproyeksikan sebesar US$ 66,9 juta.

Ekspansi ini didasarkan pada visi jangka panjang GGRP. Fedaus bilang, kebutuhan baja I dan H section nasional berkisar kurang lebih 500.000 ton per tahun dan diperkirakan akan terus bertumbuh selama beberapa tahun ke depan seiring pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini sekaligus untuk mendukung upaya pemerintah untuk menekan masuknya produk-produk impor.

“Kami melihat untuk prospek 5-10 tahun ke depan, kalau kita engak invest sekarang, takutnya kan ketinggalan nanti,” kata Fedaus.

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) Fokus Menambah Kapasitas Produksi

Selain melakukan upgrade terhadap fasilitas LSM, GGRP juga mengawal agenda ekspansi proyek Medium Section Mill (MSM). Proyek MSM merupakan proyek peremajaan dari fasilitas produksi yang sebelumnya sudah terlebih dahulu ada.

Dengan adanya proyek ini, kapasitas produksi MSM perusahaan bakal meningkat 1,5 kali lipat dari semula 400.000 ton per tahun menjadi 600.000 ton per tahun. Dimulai pada tahun ini, proyek MSM diproyeksikan selesai pada tahun 2023 atau 2024 mendatang.

“Untuk proyek MSM per saat ini telah dilakukan penandatanganan kontrak dengan nilai investasi sekitar EUR 40.9 juta dan US$ 12.6 juta untuk pengadaan mesin-mesin,” tutur Fedaus.

Pada tahun ini, GGRP telah mengalokasikan anggaran belanja modal atawa capitall expenditure (capex) sekitar US$ 60 juta untuk mendanai agenda ekspansi LSM dan MSM di  tahun buku 2021.

Selanjutnya: Begini prospek dan tantangan emiten baja di tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×