kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Pengrajin tempe Jaksel mendapat kredit alat produksi dari Prima Finance


Selasa, 12 April 2011 / 19:51 WIB
Pengrajin tempe Jaksel mendapat kredit alat produksi dari Prima Finance
ILUSTRASI. Pasokan Pangan Aman ---- Aktivitas pengepakan paket Bantuan Sosial di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta, Senin (11/5). Di tengah permintaan bahan pangan yang tinggi untuk kebutuhan bantuan sosial akibat pandemi Covid-19, PT Food Station Tjipi


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pengrajin tempe khususnya yang beroperasi di Jakarta Selatan akan mendapat kredit pembelian alat produksi. Primer Koperasi Pengrajin Tempe dan Tahu Indonesia (Primkopti) Jaksel bekerjasama dengan PT. Suprima Nusantara Pembiayaan (Prima Finance) akan mengucurkan kredit untuk pembelian alat produksi tempe seperti tahang dan ketel perebus kacang kedelai.

Tohari, Ketua Primkopti Jaksel, mengatakan pemberian kredit ini sebagai langkah untuk membantu pengrajin tempe dalam meningkatkan kebersihan dan kualitas produknya. Selama ini, pengrajin tempe kebanyakan masih menggunakan drum bekas oli kendaraan untuk merebus kacang kedelai. Akibatnya, kebersihan produk tempe yang dihasilkan menjadi kurang bagus.

Pengrajin terpaksa menggunakan drum itu karena tidak memiliki modal untuk membeli ketel yang terbuat dari stainless. "Dengan kredit ini, pengrajin akan semakin mudah dalam mengganti alat produksinya," ujar Tohari kepada KONTAN, di Jakarta, Selasa (12/4).

Gunawan Wijaya, Manajer Regional Prima Finance, mengatakan kredit ini relatif ringan bagi para pengrajin tempe. Pengrajin bisa mengambil alat produksi itu tanpa dikenai uang muka (down payment). Bunga yang dikenakan pun terbilang rendah yaitu 1,9%, dengan jangka waktu cicilan bervariasi mulai dari 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, hingga 2 tahun.

"Itu tergantung dari harga alat produksi yang dibeli pengrajin," ujar Gunawan. Prima Finance sendiri menargetkan dapat menggaet kredit dari sekitar 20%-30% anggota Primkopti Jaksel yang sekarang berjumlah 1.082 pengrajin.

Safari, pengrajin tempe di Bintaro, Bekasi, menyambut baik program kredit ini. Selama ini, pengrajin seperti dirinya kesulitan untuk meremajakan alat produksinya. Akibatnya, volume produksi yang dihasilkan kurang maksimal. Kebersihan dan kualitas produk yang dihasilkan juga kurang bagus. "Program ini bisa membantu kami untuk meningkatkan kualitas tempe," jelas Safari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×