kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengunjung Taman Safari anjlok paska longsor


Rabu, 21 Februari 2018 / 20:21 WIB
Pengunjung Taman Safari anjlok paska longsor
ILUSTRASI. Taman Safari Indonesia


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semenjak penutupan jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pelaku usaha wisata mengalami kerugian. Ini sebagai imbas penurunan jumlah pengunjung ke kawasan tersebut. Salah satu pebisnis yang mengalami kerugian adalah Taman Safari Indonesia.

Kepala Bagian Humas Taman Safari Indonesia, Yulius Suprihardo mengatakan ditutupnya kawasan Puncak akibat longsor jelas merugikan dan mengurangi jumlah pengunjung yang tergerus sampai 60%. "Otomatis pendapatan tiket masuk turun 60 %," ungkap Yulius kepada KONTAN.CO.ID, Rabu (21/2).

Yulius lebih lanjut menjelaskan bahwa info terakhir yang diperoleh Taman Safari Indonesia, jalur dari Gunung Mas sudah dibuka untuk kendaraan kecil. Karena hal itu, pihak Taman Safari Indonesia melakukan pemasangan papan reklame di jalan tol yang menyatakan jalur Taman Safari Indonesia sudah lancar. "Kami juga sosialisai via media  sosial resmi, petugas turun langsung di lapangan," ujar Yulius lebih lanjut.

Sekedar informasi, paska longsor di kawasan Puncak, pihak Taman Safari Indonesia tidak memberi diskon harga. Tiket masuk tetap dibanderol normal yaitu 180.000 per orang. Sementara untuk parkir mobil dibanderol Rp 20.000.

Dalam satu hari saja, Taman Safari Indonesia mencatat ada ribuan pengunjung yang datang. Bahkan pada hari Sabtu, Minggu dan libur bisa lebih banyak.

Namun, dengan ditutupnya kawasan Puncak, Yulius menyampaikan bahwa pendapatan pun berkurang. "Begitu juga dengan pelaku usaha lain seperti hotel dan restoran di sekitar Taman Safari Indonesia," pungkasnya.

Sayang, Yulius tidak bisa menyebut secara rinci jumlah pendapatan yang berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×