Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha nikel mengkhawatirkan harga nikel bakal turun lantaran janji mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan mencabut mandatori kendaraan listrik jika dirinya terpilih menjadi Presiden AS.
Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (Sekum APNI), Meidy Katrin Lengkey mengatakan kebijakan yang akan mendukung industri otomotif konvensional itu akan berimbas kepada harga nikel.
"Ini pasti akan berdampak ke harga nikel lagi. Pasti akan berdampak. Kita tidak bisa prediksi ya, karena ini kan konsumsi dunia. Namun, pasti akan menurun, namanya komoditas kan naik-turun ya,” kata Meidy saat ditemui di Kementerian Keuangan, Senin (22/7).
Namun, Meidy percaya bahwa Trump tidak akan mengambil langkah yang gegabah untuk menghapus kebijakan mandatori kendaraan listrik karena memiliki sejumlah manfaat.
Baca Juga: Beragam Komentar Tokoh Politik Pasca Pengunduran Diri Biden dari Pencalonan Presiden
Melansir Bloomberg, Donald Trump mengecam kebijakan kendaraan listrik Presiden AS Joe Biden dan berjanji untuk mengambil tindakan pada kebijakan tersebut pada hari pertama menjabat jika ia menjadi presiden.
Trump mengungkapkan hal tersebut dalam pidato pencalonannya di Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee dan upaya yang akan dilakukannya ini dinilai dapat menyelamatkan industri.
“[Langkah tersebut akan menghasilkan] penyelamatan industri otomotif AS dari kehancuran total, yang sedang terjadi saat ini, dan menghemat biaya bagi pelanggan AS ribuan dan ribuan dolar per mobil,” tandas Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News