Reporter: Monika Novena |
JAKARTA. Rencana pengusaha logistik memboikot pelaksanaan tarif baru oleh agen inspeksi bandara atau regulated agent (RA) pada Kamis (1/12) gagal. Pengusaha tetap mengikuti ketentuan tarif baru para agen inspeksi. Meski begitu, mereka tetap akan menggelar aksi boikot pada 14 Desember 2011 nanti.
Dari pantauan KONTAN, kegiatan RA kargo internasional di terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta berjalan normal. Sejumlah eksportir dan pengusaha logistik tetap mengirimkan barang sesuai prosedur RA dengan pemeriksaan melalui mesin X-Ray.
Di RA yang dikelola PT Fajar Anugerah Semesta dan PT Duta Angkasa Prima Kargo, pemeriksaan terlihat berjalan lancar. Satu kali pemeriksaan hanya membutuhkan kurang dari semenit. Antrean justru terlihat di bagian administrasi. Ternyata, pengurusan dokumen pengiriman butuh waktu 30 menit per konsumen.
Hanya saja, tampak wajah berbeda pada pengguna jasa RA itu. Mereka kaget dengan tarif baru RA internasional yang ditetapkan Fajar Anugerah, yakni Rp 440 per kilogram (kg). "Saya menghabiskan sekitar Rp 5 juta untuk mengirim 10 ton buah-buahan ke Dubai, Timur Tengah," kata Herman S, eksportir dari PT Sumber Buah, kemarin.
Biasanya ia hanya mengeluarkan dana ratusan ribu rupiah per kirim. Soalnya, tarif tarif lama hanya Rp 66 per kg, sudah termasuk pajak. Herman kaget, karena belum pernah mendapat pemberitahuan soal perubahan tarif ini.
Keluhan senada juga keluar dari Iing Solihin, staf Arya Jaya Santa, yang akan mengekspor ikan tuna ke Jepang. "Saya hanya tahu dari selebaran yang ditempel di sini," jelas Iing.
Kembali mogok
Arman Yahya, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Bandara Soekarno-Hatta, mengaku terpaksa membatalkan dan menunda aksi boikot. Alasannya, agar pengusaha lebih siap sehingga barang yang akan diekspor tidak busuk. "Kalau barangnya busuk, pengusaha malah makin rugi," ujarnya.
Dengan sosialisasi selama dua pekan, Arman yakin, pengusaha logistik bakal siap menggelar boikot. Pengusaha tidak akan menggunakan jasa pengiriman melalui bandara lagi. "Alternatifnya bisa melalui jalur laut," ujar Arman.
Zulkarnaen, penanggung jawab PT Duta Angkasa Prima Kargo, menanggapi dingin ancaman boikot itu. Toh, beberapa rencana aksi boikot selalu gagal.
Ia berharap, pengusaha bisa memahami kenaikan tarif itu. Menurutnya, kenaikan tarif itu diberlakukan karena masa uji coba sudah selesai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News