Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sejumlah perusahaan asal Indonesia dan China menandatangani perjanjian kerjasama atau agreement senilai US$ 28,2 miliar. Perjanjian kerjasama sama itu bersifat business to business. Penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden China Xi Jinping di Hotel Shangrila, Kamis (3/10).
Dalam sambutannya, SBY menyambut baik kerjasama tersebut. Ia menilai Indonesia dan China dapat terus meningkatkan kerjasama bisnis pada tahun-tahun yang akan datang. "Perjanjian ini patut disambut dengan gembira karena akan meningkatkan ekonomi kedua negara. Dan kepada pihak terkait diharapkan segera menindaklanjutinya. Saya yakin kita sepakat bahwa saat ini adalah saatnya untuk bekerja secara nyata," tutur SBY dalam sambutannya.
Perjanjian kerjasama antara swasta di kedua negara ini, dihadiri 200 delegasi dari China dan 600 pengusaha dari Indonesia. Terdapat 21 perjanjian kerjasaman yang ditandatangan. Kerjasama tersebut seperti sumber daya mineral, pulp, transportasi, perhubungan udara dan laut, dan perkebunan kelapa sawit.
Kerjasama yang diteken diantaranya yaitu kerja sama pinjaman antara PT OKI Pulp and Paper Mills dengan China Development Bank, kerjasama investasi dan pembiayaan pertambangan batubara MRC-DBK antara PT Daya Bumindo Karunia dengan China Development Bank dan China Harbour Engineering Company Ltd.
Selain itu kerjasama investasi dan pembiayaan 300.000 ton per tahun FeNi Plant dan proyek infrastruktur lainnya (PT Sulawesi Mining Investment) antara PT Bintang Delapan Investama dengan China Development Bank, Shanghai Decent Investment, dan China-ASEAN Investment Cooperation Fund.
Kemudian perjanjian kerjasama proyek monorail Jakarta antara PT Jakarta Monorail dengan China Communication Construction Company Ltd, kerja sama dalam proyek infrastruktur pertambangan dan transportasi di Indonesia antara PT Indika Energy dengan China Railway Group Limited. Ada juga kerjasama leasing 5 unit pesawat B777 dan 6 unit A320 antara PT Garuda Indonesia dengan ICBC Financial Leasing Company Co.Ltd.
Selanjutnya adalah perjanjian kerja sama antara PT SDIC Papua Cement Indonesia dengan Bank of China Cabang Jakarta, joint venture pabrik peleburan aluminda antara PT Cita Mineral Investindo, Tbk (Harita Group) dengan China Hongqiao Group Limited dan Winning Investment (HK) Company Limited, kerja sama proyek Bandung Monorail antara PT Sarana Infrastruktur Indonesia dan PT Jasa Sarana dengan China National Machinery Import & Export Corporation.
Juga ada kerja sama pembangunan industri Hanking-BMS di Koonawe Utara, Sulawesi Tenggara, antara PT Bumi Makmur Selaras dengan Hanking Industrial Group Co. Ltd.
Pada pertemuan bilateral antara SBY dan Xi Jinping, kemarin, Rabu (2/10), juga menyaksikan penandatanganan enam perjanjian kerja sama kedua negara, seusai pertemuan bilateral. Penandatangan kerja sama antarswasta ini merupakan bagian dari kunjungan kenegaraan Presiden Xi Jinping di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News