Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyatakan banyak mall dan pusat perbelanjaan yang terpaksa tutup menyikapi demonstrasi pengumuman hasil rekapitulasi pemilu. Penutupan dilakukan imbas dari ditutupnya akses jalan di area-area tujuan demonstrasi.
Stefanus Ridwan, Ketua Umum APPBI menjelaskan bahwa kondisi ini tidak diinginkan oleh pengelola mall dan peritel, pasalnya penjualan menjelang Lebaran ini merupakan momentum penjualan tertinggi. Namun dirinya berharap demonstrasi tidak akan terus berlanjut sehingga kegiatan usaha di pusat belanja dan perkantoran bisa kembali normal.
“Ya banyak ditutup jalannya, agak susah bagi pengelola mall. Seperti Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Slipi Jaya, dan pusat belanja di Thamrin itu sudah terlalu repot. Disitu pengunjungnya susah dan karyawannya juga kasihan,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (22/5).
Bahkan di beberapa pusat belanja di luar area tersebut pun banyak yang mengurangi jam operasional karena berkaitan dengan akses keamanan bagi karyawan. Selain sulitnya mendapatkan kendaraan umum, juga semakin malam demonstrasi menjadi semakin ricuh seperti yang terjadi pada kemarin malam hingga dini hari.
“Karena tidak ada kendaraan umum, karyawan mereka rata-rata dipulangin jam 3 sore agar mereka bisa sampai di rumah dengan selamat. Ini kan demonstrasinya ricuh itu kemarin malam, jadi untuk mengantisipasi saja,” lanjutnya.
Ia menyampaikan sebelum situasi bisa dikendalikan dengan baik, pengelola mall akan mengalami was-was. Kendati rata-rata mall sudah menggandakan pengamanan baik dari jumlah personel maupun jam kerja personel keamanan.
“Mestinya kan kita semua bisa membangun rakyat, kalau situasinya seperti ini kapan rakyat bisa sejahtera. Kalau ini berlangsung lama, ya usaha bisa bangkrut. Apalagi investor luar negeri bisa berpandangan jelek tenatng kita, investasi akan turun. Sekarang saja rupiah sudah melemah, harga saham sudah turun, ini kan indikasi yang buruk. Kalau mereka sayang dengan negara ini seharusnya jangan seperti itu,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News