Reporter: Fahriyadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram (Kg) yang cukup signifikan membuat pengusaha makanan olahan yang termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengeluh karena beban biaya produksi mereka meningkat.
Pemilik Magfoord Amazy, Suwanto mengatakan, kenaikan elpiji makin membuat usahanya kesulitan. Ia bilang, kenaikan harga bahan baku dan juga pelemahan kurs rupiah akhir tahun lalu telah membuatnya menaikkan harga jual produknya kepada pelanggan.
"Rasanya sulit untuk menaikkan harga jual lagi kepada pelanggan, mungkin kami akan lakukan efisiensi dan mengurangi marjin keuntungan," ujar Suwanto saat dihubungi KONTAN, Jumat (3/1)
Menurut pemilik resto waralaba ayam goreng itu, beban produksi usahanya bakal meningkat 2% atas kenaikan harga elpiji 12 kg.
Sementara itu, pemilik CV Citra Rasa di Bekasi, Siswanto mengeluhkan hal yang serupa. Ia menilai, kenaikan harga elpiji 12 kg sudah tidak wajar dan pasti memberatkannya sebagai pengusaha keripik singkong skala rumahan.
"Kami pasrah saja melihat situasi ini dan tidak bisa pula menaikkan harga jual produk karena berdampak pada penurunan pendapatan," ujarnya.
Siswanto meminta kepada pemerintah untuk mengkaji ulang nilai kenaikan gas elpiji 12 kg ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News