Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Penjualan properti tetap stabil ditengah gonjang ganjing ekonomi. Lihat saja pendapatan penjualan (marketing sales) dari PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sampai kuartal III-2013 sudah mengantongi Rp 4,05 triliun.
Artinya, pengembang properti ini kudu mengumpulkan penjualan sekitar Rp 2 triliun lagi untuk bisa mencapai target sebesar Rp 6 triliun sampai akhir tahun ini. Tahun lalu Agung Podomoro membukukan pendapatan penjualan Rp 5,8 triliun. "Sampai saat ini belum ada revisi target marketing sales," kata Wibisono, Hubungan Investor Agung Podomoro Land ke KONTAN, Senin (14/10).
Proyek yang mendatangkan penjualan terbesar bagi Agung Podomoro adalah Podomoro City Extension di Jakarta Barat, yakni sebesar 44,8%. Saat ini APLN memang sedang memperluas superblok Podomoro City. Rencananya, perusahaan akan menambah perkantoran, rumah kantor atau small office home office (SOHO), mal, serta apartemen di sana.
Selain itu, sebagian pendapatan penjualan juga berasal dari proyek Metro Park Residence sebesar 14,2%. Proyek lainnya adalah Vimala Hills menyumbang 12,8%, Borneo Bay Residence sebesar 10,5%, Grand Taruma berkontribusi 6,8%, dan Soho @ Pancoran sebesar 5,9%.
Oktober ini, Agung Podomoro sudah merampungkan proyek Sofitel Nusa Dua Beach Bali Resort, berkapasitas 415 kamar ditambah 17 villa. Hotel bintang lima ini menjadi salah satu tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC).
Di sisa tahun ini, perusahaan ini berencana melansir dua proyek anyar lagi. Pertama, superblok Orchard Park Batam di Batam. APLN membangun proyek ini melalui anak usaha dengan kepemilikan saham 80%, PT Dimas Pratama Indah (DPI).
Rencananya, Agung Podomoro akan mendirikan perumahan, ruko, apartemen, dan area komersial di atas lahan 40 hektare (ha). Tahap bertama akan dibangun perumahan dan ruko terlebih dahulu.
Kedua, superblok di Medan. APLN masuk ke Medan dengan cara mengakuisisi 58% saham PT Sinar Menara Deli (SMD), pengembang mal Deli Plaza. Selain meremajakan mal, mereka berencana menambah apartemen, perkantoran, hotel, dan ruko di atas lahan seluas 5,2 ha.
Sayang, Wibisono tidak bisa memberi tahu target penjualan dari kedua proyek ini. Lantaran baru dipasarkan kuartal IV-2013, kontribusi penjualan belum besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News