kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penjualan alat berat semakin sterek


Jumat, 24 November 2017 / 06:25 WIB
Penjualan alat berat semakin sterek


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membaiknya kondisi pertambangan membawa berkah ke penjualan alat berat. Salah satu perusahaan yang mendapat menuai berkah adalah  PT Hexindo Adiperkasa Tbk. Emiten berkode saham HEXA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini optimistis, target penjualan tahun ini bakal tercapai. 

Djonggi Gultom, Direktur Hexindo Adiperkasa, mengatakan, kenaikan harga batubara menjadi pendorong meningkatnya permintaan alat berat. "Secara global penjualan alat berat di seluruh dunia memang naik," ujar Djonggi Gultom, Direktur Hexindo Adiperkasa kepada KONTAN, Kamis (23/11). 

Berdasarkan catatan KONTAN, Hexindo Adiperkasa menargetkan penjualan alat berat sampai akhir tahun 2017 sebanyak 1.300 unit. Hingga sekarang, perusahaan yang membawa merek alat berat Hitachi dan John Deere ini, telah menjual sekitar 800 unit. 

Walaupun tidak memungkiri rencana revisi target penjualan ke arah yang lebih tinggi lagi, namun Djonggi bilang ketersediaan alat berat yang dimiliki Hexindo Adiperkasa sudah pas. Sehingga realisasi penjualan tahun ini, tidak akan jauh berbeda dari target awal yang ditetapkan.

Selain bisnis penjualan unit alat berat baru, Hexindo Adiperkasa juga tercatat mengembangkan layanan servis dan penjualan spare part. "Untuk spare part margin keuntungannya memang lebih bagus," kata Djonggi.

Berkaca dari laporan perusahaan ini pada semester I-2017 yang berakhir pada 30 September 2017 lalu, pendapatan Hexindo Adiperkasa terpantau naik 30,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi US$ 157,45 juta.

Adapun sektor bisnis yang menyumbang pendapatan paling besar adalah penjualan dan penyewaan alat berat. Diikuti dengan penjualan suku cadang, pemeliharaan dan perbaikan alat berat. 

Penjualan suku cadang Hexindo Adiperkasa di semester I-2017 tumbuh 14,52% year on year (yoy) menjadi US$ 37,64 juta. Sedangkan, penghasilan dari jasa pemeliharaan dan perbaikan pihak ketiga naik 1,70% yoy menjadi US$ 30,44 juta, dan pihak berelasi naik 1651,68% yoy menjadi US$ 71,311.

Penjualan dan penyewaan alat berat ke pihak ketiga tumbuh 51,50% yoy menjadi US$ 87,93 juta. Sementara penjualan kepada pihak berelasi juga naik 466,67% yoy menjadi US$1,36 juta.

Ekskavator masih mendominasi kebutuhan nasional. Diikuti dengan buldoser. Pangsa pasar alat berat ekskavator merek Hitachi diklaim menduduki peringkat kedua, di bawah merek Komatsu.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×