kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Penjualan CCTV Terdongkrak Bisnis Properti


Selasa, 03 September 2013 / 07:15 WIB
Penjualan CCTV Terdongkrak Bisnis Properti
ILUSTRASI. Emas merupakan salah satu bentuk investasi masa kini yang ternyata memiliki fakta menarik yang jarang diketahui. REUTERS/Michael Dalder/File Photo


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Pasar kamera pengintai alias closed-circuit television (CCTV) diproyeksi mengalami pertumbuhan hingga 20% sampai akhir tahun 2013. Keyakinan pertumbuhan permintaan CCTV ini didukung oleh meningkatnya pembangunan properti di dalam negeri.

Marketing Director PT Senjaya Solusi Sekurindo, distributor produk CCTV, Timotius mengatakan, sektor properti yang tumbuh pesat turut mendongkrak pertumbuhan penjualan kamera pengintai di dalam negeri. "Tahun ini, CCTV bisa tumbuh sekitar 10% hingga 20% ketimbang tahun lalu. Mayoritas pembelian berasal dari sektor ritel, yaitu konsumen perumahan," katanya, Senin (2/9).

Timotius bilang, selain pertumbuhan permintaan, peningkatan penjualan juga didorong oleh perkembangan teknologi yang kini diimplementasikan dalam CCTV. Kini, teknologi baru yang tertanam dalam CCTV adalah teknologi IPELA Engine (IP).

Makanya, untuk menambah penetrasi di pasar kamera pengintai, PT Senjaya Solusi Sekurindo yang terbaru meluncurkan produk kamera Sony CCTV G6. Teknologi ini menghasilkan sensor gambar, kontras gambar hingga merekam obyek gambar yang lebih jelas ketimbang kamera analog. "Lewat Sony G6, kami yakin bisa merebut 25% pangsa pasar dari total pasar IP kamera di Indonesia saat ini. Hal ini juga ditunjang oleh merek Sony yang sudah dikenal oleh masyarakat sebagai merek yang unggul," ujarnya.

Menurut Timotius, tren pasar CCTV saat ini masih didominasi oleh kamera analog. Dari total penjualan di pasar CCTV saat ini, sekitar 70% didominasi oleh penjualan CCTV dengan kamera analog. Sedangkan sisanya sebesar 30% menggunakan teknologi kamera IP.

Meski begitu, Timotius memproyeksikan permintaan CCTV dengan teknologi IP bakal terus meningkat. Sehingga, ia memperkirakan pada tahun 2016 nanti porsi penjualan CCTV dengan kamera analog dan dengan teknologi IP bakal seimbang.

Salah satu yang menjadi pendorong kenaikan permintaan CCTV dengan teknologi IP adalah harga kamera IP yang semakin menurun. "Beberapa tahun lalu, harganya bisa berbeda jauh, bisa di atas lima kali lipat analog. Kini, harganya hanya berbeda dua sampai tiga kali lipatnya," jelas Timotius.

Timotius mencontohkan, harga kamera CCTV Sony G6 seri yang termurah mulai Rp 3 juta. Sedangkan harga kamera CCTV analog mulai Rp 1,5 juta. Dia bilang, target pasar yang dibidik kamera CCTV Sony adalah pertambangan minyak bumi dan gas alam, bandara, proyek pemerintah, serta perumahan.

Sebetulnya, selama ini, Senjaya Solusi Sekurindo tak hanya mendistribusikan kamera CCTV Sony tapi juga merek lain. Setidaknya ada lebih dari 20 merek CCTV dan seperangkat solusi sistem integrasi yang ditawarkan. Tapi, Timotius bilang, untuk Sony, perusahaan ini memiliki target penjualan tersendiri. "Secara nasional, seluruh produk sistem integrasi Sony ini penjualannya ditargetkan bisa mencapai US$ 3 juta," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×